"Kami cukup kewalahan melayani pembeli," kata Dina (45) seorang pedagang takjil di Jalan Multatuli Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu.
Para pedagang takjil di sini dipadati pembeli mulai pukul 15.00 WIB sampai pukul 17.10 WIB hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas di ruas Jalan Multatuli Rangkasbitung.
Mereka puluhan pedagang takjil itu menggelar aneka makanan di sekitar ruas Jalan Multatuli Rangkasbitung dengan membuat tenda plastik.
"Kami berjualan takjil itu hasil produksi sendiri dengan harga bervariasi mulai Rp2.000 sampai Rp50 ribu," katanya menjelaskan.
Baca juga: MUI Lebak ajak umat Islam tingkatkan kualitas ibadah selama Ramadhan.
Baca juga: MUI Lebak ajak umat Islam tingkatkan kualitas ibadah selama Ramadhan.
Menurut dia, dirinya selama dua hari Ramadhan ini aneka makanan laku keras dan habis terjual.
Pihaknya berjualan makanan takjil itu dengan modal Rp1,2 juta bisa meraup keuntungan Rp350 ribu/hari.
"Kami berjualan makanan takjil itu hanya setiap Bulan Ramadhan saja dan dapat membantu ekonomi keluarga. Kami hari-hari biasa sebagai ibu rumah tangga," kata Dina.
Yanti (35) seorang pedagang takjil di Jalan Sunankalijaga Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya berjualan aneka makanan, minuman, asinan dan gorengan sudah habis karena banyak pembeli.
Mereka pembeli itu banyak pengendara angkutan dan kendaraan pribadi yang hendak melanjutkan perjalanan ke Bogor dan Tangerang.
"Kami berjualan dua hari Ramadhan bisa meraup keuntungan Rp350 ribu/ hari dengan modal Rp1 juta," katanya menjelaskan.
Baca juga: Selama Ramadhan, Pemkot Tangerang gelar pangan murah di 13 kecamatan
Baca juga: Selama Ramadhan, Pemkot Tangerang gelar pangan murah di 13 kecamatan
Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak Imam Suangsa mengatakan sebagian besar para pedagang takjil itu para pelaku UMKM dan mereka memiliki kualitas juga higienis dalam produksinya.
Mereka pedagang takjil itu dengan aneka makanan mulai kuliner, sayur mayur, lauk pauk, daging, kolak, nasi merah, gado-gado, asinan, jus es, bubur sumsum dan minuman manis.
Selain itu juga pedagang takjil menjual khas makanan tradisional, seperti bugis, dadargulung, papais, pasung, jojorong dan lainnya.
"Sebagian besar pedagang takjil itu para pelaku UMKM binaan pemerintah daerah setempat guna meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga," katanya
Berdasarkan pantauan, Rabu menunjukkan bahwa sejumlah pedagang makanan takjil diberbagai lokasi di Rangkasbitung dipadati pembeli untuk makanan berbuka puasa Ramadhan.
Bahkan, para pembeli terjadi saling berdesakan dan menimbulkan antrean kendaraan di sejumlah ruas jalan itu.
Baca juga: Al-Azhom Ramadhan Festival dinilai bantu tingkatkan pendapatan UMKM
Baca juga: Al-Azhom Ramadhan Festival dinilai bantu tingkatkan pendapatan UMKM