Ekspor usaha mebel bambu Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, mencapai Rp250 juta per bulan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor ke sejumlah negara di Eropa.
"Kami rutin setiap bulan memasok produk mebel bambu ke pasar Eropa sekitar satu kontainer," kata Khaerul Pulungan, Direktur CV Shaniqua Marigold Bamboo Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin.
Selama ini, produksi mebel bambu di Indonesia yang masih eksis ekspor ke Eropa yakni CV Shaniqua Marigold Bamboo Pasir Ona Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Bahkan, saat pandemi COVID-19 permintaan pasar Eropa cenderung meningkat hingga sampai tiga kontainer per bulan.
Namun, saat ini kembali normal dengan memasok ke pasar Eropa sebanyak satu kontainer/bulan.
"Dari satu kontainer itu bisa menghasilkan omzet pendapatan Rp250 juta," kata Khaerul.
Baca juga: Perajin mebel bambu di Lebak mulai kebanjiran order
Baca juga: Perajin mebel bambu di Lebak mulai kebanjiran order
Ia mengatakan, kerajinan mebel bambu itu di antaranya produksi kursi sofa, ranjang tidur, rak sepatu, buku-buku juga kursi panjang.
Bahan baku produksi mebel itu menggunakan bambu yang ada di sekitar Rangkasbitung yang melimpah.
Produksi mebel bambu itu sejak 1998 hingga kini masih bertahan dan bisa menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 40 orang.
Para tenaga kerja itu mulai mengerjakan pemotongan bambu, pelembutan sampai pekerjaan finishing.
Baca juga: Dompet tenun Badui diminati konsumen hingga tembus Bali
Baca juga: Dompet tenun Badui diminati konsumen hingga tembus Bali
Para tenaga kerja dengan menerima pembayaran upah itu ada yang sistem borongan dan mereka setiap pekan bisa menghasilkan pendapatan di atas Rp2 juta, sedangkan upah harian sekitar Rp100 ribu/hari.
"Kami berkomitmen untuk membantu pemerintah daerah dengan menyerap tenaga kerja lokal itu dan dulu mencapai ratusan orang," katanya menjelaskan.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Orok Sukmana mengatakan pihaknya mengapresiasi perusahaan CV Shaniqua Marigold Bamboo yang menembus pasar Eropa hingga beromzet Rp250 juta per bulan.
Kerajinan bambu itu diekspor melalui CV Shaniqua Marigold Bamboo yang berlokasi di Pasir Ona Desa Rangkasbitung Timur Kabupaten Lebak.
"Kami merasa terbantu dengan tumbuhnya usaha kerajinan bambu karena dapat meningkatkan pendapatan ekonomi warga setempat," katanya menjelaskan.
Baca juga: Perajin kerai di Lebak mampu atasi pengangguran
Baca juga: Perajin kerai di Lebak mampu atasi pengangguran