Lebak (Antara News) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak mengimbau masyarakat agar dapat mencegah penyakit diabetes melitus dengan pola hidup sehat.
"Semua orang berpotensi mengidap penyakit diabetes melitus," kata Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Firman Rahmatullah di Lebak, Sabtu.
Untuk mencegah penyakit diabetes melitus tentu masyarakat membudayakan pola hidup sehat dengan menghindari merokok, makanan cepat saji, makanan instan, minum gula berlebihan, karbohidrat tinggi, makan tidak teratur, minuman keras, dan stres.
Selain itu, gaya hidup yang kurang bergerak/olahraga, serta sering begadang.
Saat ini, penderita diabetes tidak pandang bulu baik warga perkotaan maupun pedesaan juga berbagai strata sosial masyarakat mulai petani, pedagang, TNI, Polri, perbankan, pegawai aparatur sipil negara (ASN).
Diabetes melitus adalah penyakit metabolisme karena peningkatan kadar glukosa darah di atas normal.
Seseorang dinyatakan menderita diabetes jika kadar gula darah mencapai 200 miligram per desiliter atau lebih.
"Kami minta masyarakat dapat mencegah penyakit diabetes dengan pola hidup sehat itu," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah mengoptimalkan pengendalian penyakit tidak menular (PTM) itu melalui pos pembinaan terpadu (Pospindu).
Pelayanan pospindu itu tersebar di 42 Puskesmas di 28 kecamatan untuk mendeteksi gejala penderita PTM.
Kehadiran pospindu merupakan pelayanan awal untuk mendeteksi gejala diabetes melitus.
Sebab, saat ini jumlah penderita gula di Kabupaten Lebak tahun ke tahun meningkat.
Peningkatan penyakit diabetes itu tentu berdampak terhadap usia harapan hidup (UHH) juga menimbulkan pemiskinan karena biaya pengobatan cukup mahal jika sudah mengalami komplikasi.
"Penyakit diabetes itu akibat pola hidup yang tidak sehat di kalangan masyarakat," katanya.
Untuk mencegah penyakit diabetes itu,pihaknya berharapkan masyarakat membudayakan pola hidup sehat, seperti berolahraga minimal 30 menit tiap hari dalam sepekan juga mengonsumsi makanan yang bergizi.
Selain itu juga masyarakat rajin melakukan pemeriksaan kadar gula ke puskesmas setempat sehingga dapat terdeteksi penyakit tidak menular tersebut.
Penderita diabetes untuk tahap ringan tidak perlu dilakukan pengobatan dan cukup untuk mengubah pola hidup sehat saja.
Pengobatan adalah sebagai opsi terakhir jika sudah mengalami komplikasi dengan organ tubuh lain seperti mata, ginjal, atau jantung.
"Kami minta masyarakat menjaga pola hidup sehat untuk mencegah diabetes melitus itu," ujarnya.
Kepala Bagian Humas RSUD Adjidarmo Rangkasbitung Kabupaten Lebak Budi Kuswandi mengatakan dari sepuluh besar penyakit yang dicatat di rumah sakit tahun 2016, jumlah tertinggi adalah diabetes melitus hingga 3.359 orang.
Kemudian, penyakit dispepsia, gagal jantung, dorsopati, bronchitis, artosis, skizo frenia, hipertensi, migren, dan serebrovaskuler.
"Kami terus memaksimalkan pelayanan agar masyarakat bisa kembali sehat," katanya.