Pemerintah Kabupaten Lebak, Banten memaksimalkan sosialisasi kewaspadaan dini pemilihan umum (Pemilu) 2024 demi terciptanya pesta demokrasi yang terbebas dari gangguan keamanan.
"Kita berharap pesta demokrasi lima tahunan itu lebih berkualitas, sehingga menjadi percontohan untuk daerah lain," kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Lebak Sukanta di Lebak, Kamis.
Kegiatan sosialisasi kewaspadaan deteksi dini dilakukan karena hampir di 28 kecamatan di daerah ini rawan gangguan keamanan pada Pemilu 2024.
Selama ini, topografi Kabupaten Lebak begitu luas dan banyak terdapat desa-desa terpencil juga berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Sukabumi, sehingga rawan disusupi orang dari luar daerah yang menyebarkan provokasi untuk mengganggu Pemilu 2024.
Baca juga: Polres Lebak imbau peserta kampanye pemilu patuhi aturan lalu lintas
Baca juga: Polres Lebak imbau peserta kampanye pemilu patuhi aturan lalu lintas
Disamping itu juga ditambah tingkat pendidikan masyarakat masih rendah, sehingga lebih mudah dan cepat untuk mempercayai informasi berita hoaks yang disebar melalui media sosial tanpa dilakukan analisa yang benar.
"Kami mengkhawatirkan yang berbahaya penyebaran berita hoaks berbau sara, sehingga bisa menimbulkan perpecahan," kata Sukanta.
Ia mengatakan, pihaknya melakukan kegiatan sosialisasi pencegahan kewaspadaan deteksi dini agar mendukung untuk mensukseskan Pemilu damai dan kondusif.
Sosialisasi deteksi kewaspadaan dini dilakukan kepada stakeholder (pemangku kepentingan) seperti Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Kewaspadaan Dini Daerah (FKDD), Babinsa Kodim 0603,Intel Polres Lebak dan Organisasi Islam, seperti Muhammadiyah, NU, MA dan Persis.
Begitu itu juga melibatkan lembaga Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan tokoh masyarakat.
Baca juga: Petani Lebak tanam benih Nutri Zinc untuk atasi stunting
Baca juga: Petani Lebak tanam benih Nutri Zinc untuk atasi stunting
Kegiatan sosialisasi itu, kata dia, nantinya mereka mensosialisasikan kembali di lingkungan dinas, lembaga dan elemen masyarakat.
"Kami meyakini dengan memaksimal sosialisasi pencegahan kewaspadaan deteksi dini dapat menciptakan kondisi aman, damai di masyarakat pada pemilihan presiden dan wakilnya juga legislatif pusat, provinsi, kota, kabupaten dan perwakilan daerah," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lebak KH Ahmad Hudori mengatakan pihaknya mendukung pemilu 2024 aman, damai dan kondusif sehingga dapat melahirkan pemimpin yang berkualitas untuk kemajuan bangsa.
"Semua calon pemimpin bangsa itu tentu bertujuan baik untuk membangun kemajuan bangsa, sehingga jangan sampai terjadi perpecahan," katanya menjelaskan.
Baca juga: BPBD Lebak waspadai banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi
Baca juga: BPBD Lebak waspadai banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi