Lebak, (Antara News) - Populasi peternakan kerbau dan sapi di Kabupaten Lebak, Banten meningkat sehingga menyumbang swasembada pangan daging dan peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.
"Kami optimistis kedepan peternakan kerbau dan sapi menjadikan andalan pendapatan ekonomi masyarakat dan tidak dijadikan usaha tabungan," kata Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso di Lebak, Senin.
Pemerintah daerah mendorong sektor peternakan kerbau dan sapi tumbuh serta berkembang sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu juga menyerap lapangan pekerjaan.
Pengembangan peternakan kerbau dan sapi di Lebak sangat berpeluang karena didukung lahan luas juga ketersedian pakan rumput melimpah.
"Kami meminta peternak rakyat terus mengembangkan usaha ternak kerbau dan sapi karena permintaan daging cenderung meningkat," katanya.
Menurut dia, saat ini populasi peternakan kerbau dan sapi meningkat melalui pengoptimalan pelayanan inseminasi buatan (IB).
Berdasarkan data populasi kerbau di Kabupaten Lebak tahun 2016 tercatat 34.039 ekor dan sapi 3.883 ekor.
Kemungkinan populasi peternakan kerbau tahun 2017 melalui kelahiran keturunan meningkat menjadi 36.000 ekor dan sapi 4.200 ekor.
Meningkatnya jumlah populasi peternakan tersebut akibat dampak pelayanan IB juga pelayanan kesehatan gratis.
Bahkan, pemerintah daerah mendirikan pos IB di tiga kecamatan antara lain Kecamatan Sajira, Wanasalam dan Bayah.
Ketiga kecamatan itu paling banyak populasi peternakan besar di Kabupaten Lebak.
Saat ini, ketiga keamatan itu merupakan daerah swasembada daging kerbau dan sapi juga peningkatan ekonomi masyarakat.
"Kami yakin pengembangan ternak itu dapat memutus mata rantai kemiskinan dan pengangguran," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, selama ini masyarakat belum menjadikan ternak kerbau dan sapi menjadikan andalan ekonomi keluarga.
Saat ini, teknik budidaya kerbau dan sapi yang ada di masyarakat sangat tradisional dan perlu adanya peningkatan sumber daya peternak.
Peternak kerbau dan sapi di sini masih memanfaatkan rumput sebagai sumber makanan, sehingga pertumbuhan populasi ternak cukup lambat.
"Kami terus melakukan pembinaan usaha sehingga peternak benar-benar menggeluti usaha dengan serius dan menjadikan andalan ekonomi mereka," katanya.
Para peternak itu kebanyakan berkembang ternak kerbau lumpur dan berat badannya bisa mencapai 500-600 kilogram, sedangkan sapi jenis brahma.
Harga ternak besar itu di pasaran berkisar antara Rp15 juta-Rp20 juta per ekor,katanya.
Seorang peternak kerbau warga Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Sobur, mengaku, dirinya terbantu dengan adanya IB itu kini populasi ternaknya bertambah antara empat sampai enam ekor per tahun.
Ia mengaku memiliki kerbau sebanyak 15 ekor dan setiap tahun bertambah jumlah populasinya.
"Kami setiap tahun bisa menjual kerbau dua sampai tiga ekor, terlebih pada Idul Adha," katanya.