Jakarta (Antara News) - PT Buana Pacific International (PBI) berhasil menghadirkan hunian di tengah kota melalui proyek Gayanti City seluas 1,3 hektar berlokasi di Jalan Gatot Subroto berseberangan dengan Kementerian Tenaga Kerja yang saat ini pembangunan konstruksinya tengah memasuki tahap akhir untuk tower 1.
"Kami sangat bersyukur kepada Allah SWT karena mendapat lokasi yang sangat strategis, setelah dua tahun silam memulai pembangunan, kini untuk tower I sudah hampir rampung diperkirakan Desember 2018 sudah dapat serah terima," kata Direktur PT BPI, Dedi Djajasastra di Jakarta, Kamis.
Dedi mengatakan, Gayanti City memiliki lokasi yang sangat strategis dapat diakses dari dua jalan yakni Jalan Tendean dan Jalan Gatot Subroto, diapit tiga koridor Trans Jakarta termasuk yang tengah uji coba Ciledug-Tendean, serta berada dititik 0 pembangunan jalur LRT.
Dedi menjelaskan dibelakang PBI terdapat dua konsorsium pengembang besar yakni PT Primatara Semesta dan PT Pelaksana Jaya Mulya yang juga sukses membangun proyek Signature Grande dan Mangkuluhur di Jalan Gatot Subroto, serta Cengkareng City Park dan City Garden.
"Saya kira untuk hunian di Jalan Gatot Subroto, Gayanti merupakan lokasi terakhir karena saat ini sudah tidak ada lagi lahan dalam koridor tersebut, kalau ada pembangunan merupakan kawasan komersial (pekantoran)," ujar Dedi.
Dedi juga menyampaikan di dalam kawasan Gayanti City nantinya akan dibangun tiga tower, tower I (Gayanti Residence) telah terjual 70 persen dari total 174 unit yang dipasarkan, tower II (Gayanti Office Tower) merupakan perkantoran, sedangkan tower III (Ayala Residence) yang akan segera dipasarkan.
Terkait dengan telah terjual tower I sampai 70 persen, Dedi mengaku penjualannya tidak terlalu dipublikasikan serta dipasarkan di kalangan terbatas. Berbeda dengan Gayanti Residence yang dijual dengan harga sekitar Rp4 miliar,.
Dedi menambahkan Ayala nantinya terdiri 120 unit "smart product" yakni 1 unit kamar tidur seluas 47 meter persegi dipasarkan dengan harga sekitar Rp2 miliar.
Dedi juga menjelaskan mengingat lokasi yang strategis di CBD Jakarta maka harga sewa baik pekantoran dan hunian akan mengikuti di kawasan tersebut yakni dalam dolar AS sehingga pembeli dipastikan akan untung.
Ayala Tower, menurut Dedi akan dimulai pembangunan pada kuartal 4 tahun 2017 saat ini telah merampungkan struktur pondasi, dengan demikian untuk pembangunan dua tower berikutnya akan lebih cepat penyelesaiannya.
Lebih jauh Wakil Presiden Direktur PBI, Muhamad Saugi mengatakan, nantinya tiga tower Gayanti City akan dilengkapi dengan empat lantai parkir basement yang sanggup menampung 400 kendaraan, untuk hunian nantinya memiliki ketinggian 32 lantai, sedangkan perkantoran 39 lantai.
Perkantoran sendiri dari total 84.000 meter persegi yang akan dipasarkan, sebanyak 50 persen sudah dibeli oleh group perusahaan untuk nantinya disewakan, serta sisanya yang akan dijual ke pasar dengan status hak milik (strata title), jelas Saugi.
Lebih jauh Saugi menjelaskan dari total lahan 1,3 hektar hanya 40 persen atau 4.000 meter persegi yang dipergunakan untuk bangunan, sedangkan sisanya diperuntukan sarana bagi penghuni seperti jalan kendaraan, lintasan pejalan kaki, kolam renang, taman, dan lain sebagainya.
Saugi juga telah mengantisipasi adanya pelebaran jalan Gatot Subroto sehingga lahannya akan terpotong sekitar 1.000 meter persegi, sehingga tidak mengganggu keseluruhan disain bangunan yang arsitekturnya menggunakan Airmas Asri tersebut.
BPI juga telah menunjuk kontraktor utama PT Adhi Persada untuk menyelesaikan keseluruhan proyek untuk memberikan jaminan kepuasan bagi pembeli nantinya, jelas Saugi.
Untuk pembiayaan BPI juga telah menggandeng Bank BTN dan beberapa bank lainnya untuk konsruksi maupun untuk Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) untuk memudahkan pembei, selain ada skema lainnya, jelas Saugi.
PBI Berhasil Hadirkan Hunian Di Tengah Kota
Sabtu, 20 Mei 2017 20:19 WIB
Segera dipasarkan dengan unit "smart" dengan harga lebih terjangkau