Menurut Dr Nurul, fauna yang berpotensi migrasi seperti burung yang melakukan perjalanan musiman dari habitatnya yang mengalami musim panas ke musim dingin maka akan melakukan migrasi ke daerah yang lebih hangat seperti iklim tropis. Jika musim dingin berakhir, kemudian akan kembali ke tempat habitat awal.
Sementara untuk hewan yang tinggal di daerah tropis, tidak terjadi migrasi. Namun, hewan tersebut membutuhkan persediaan sumber air yang cukup. Pergerakan hewan mungkin terjadi untuk mencari tempat-tempat yang masih menyediakan makanan, sumber air, dan tempat berlindung.
Kompetisi antar satwa kemungkinan dapat terjadi untuk memperebutkan sumber daya ini.
Sementara itu, cuaca ekstrem juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kebakaran hutan yang mengancam hilangnya habitat bagi spesies yang hidup di hutan tersebut.
Cuaca ekstrem juga dapat menyebabkan kekeringan pada habitat perairan seperti rawa, sungai, danau, yang dapat mengancam keberadaan jenis-jenis ikan tertentu. Jika hal tersebut terjadi dapat berdampak juga pada siklus ekosistem satwa, seperti rantai makanan dan jaring jaring makanan.
Baca juga: Sebagian besar sungai di Banten Selatan alami kekeringan
Menurut Dr Nurul, apabila salah satu rantai makanan hilang akan mempengaruhi tingkat trofik produsen, konsumen, dekomposer atau pengurai dan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Ini dapat terjadi karena adanya perubahan sumber daya makanan yang dapat menyebabkan perubahan komposisi komunitas hewan dalam ekosistem tersebut. Ini berarti mengakibatkan kehilangan spesies tertentu atau peningkatan populasi organisme lain yang lebih dominan.
Dalam menanggulangi dampak cuaca ekstrem terhadap fauna, Dr Nurul menyampaikan langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam jangka pendek, yaitu dengan menyediakan sumber air, mencegah kebakaran hutan, menanam pohon buah dan tanaman berbunga di perkotaan.
Sedangkan dalam jangka panjang, dapat melakukan restorasi dan proteksi habitat, menyediakan alternatif habitat khususnya untuk kawasan perkotaan, bisa dengan menyediakan ruang terbuka hijau seperti taman, termasuk memanfaatkan halaman rumah dan konservasi sumber daya air.
Baca juga: Pemkab Tangerang penuhi kebutuhan air warga terdampak kekeringan
Pakar sebut cuaca ekstrem pengaruhi kelangsungan hidup fauna
Rabu, 25 Oktober 2023 11:16 WIB