Pandeglang, (Antara News) - Anggota DPR RI Fraksi Golkar Ace Hasan Sadzily mengajak warga untuk menjaga empat pilar negara yang salah satunya Pancasila sebagai warisan para pendiri bangsa termasuk kalangan ulama.
"Perlu saya tegaskan, berkali-kali di setiap kesempatan, bahwa Pancasila dan Islam sama sekali tidak bertentangan," kata Ace Hasan Sadzily dalam sosialisasi empat pilar di Pandeglang, Senin.
Ia merasa prihatin dengan munculnya gerakan-gerakan yang ingin mengganggu bahkan mengganti Pancasila sebagai dasar bernegara.
Menurutnya, sekalipun Pancasila dirumuskan oleh Soekarno, namun dalam perjalanannya perumusan itu terdapat kontribusi umat Islam.
"Dalam perumusannya, di sana ada KH. Wahid Hasyim, KH. Kahar Muzakir dan sebagainya. Oleh karenanya, tidaklah indah bila kita mempertentangkan antara Islam dan Pancasila," kata Ace.
Ia juga menyatakan dukungan dan meminta Presiden Joko Widodo bersikap tegas atas dalam menghadapi organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang memaksakan kehendak yang mengarah pada sikap anti-Pancasila dan kebhinekaan.
"Sekali lagi, nilai-nilai Pancasila itu tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Pancasila merupakan nilai-nilai kebangsaan yang digali para pendiri bangsa yang salah satunya bersumber dari nilai-nilai agama Islam," kata Ace dihadapan para peserta sosialisasi.
Dalam kesempatan yang sama, ketua Forum Silaturahmi Pondok Pesantren Kabupaten Pandeglang, KH. Azis Nurdin mendukung langkah-langkah dalam menjaga keutuhan NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.
Menurutnya, empat pilar negara tersebut perlu dirawat dan dipelihara dengan baik oleh seluruh komponen masyarakat Indonesia, sehingga kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan dengan damai aman dan harmonis.
"Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika itu dirumuskan oleh para ulama. Mari kita jaga warisan para ulama itu,' kata KH Azis Nurdin.
Dalam acara yang dihadiri ratusan tokoh pemuda, tokoh agama, organisasi kepemudaan di pandeglang tersebut, KH. Azis Nurdin mengajak warga untuk siap 'pasang badan' menghadapi siapapun yang hendak menganggu Pancasila.
"Yang ingin mengubah Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika harus siap-siap berhadapan dengan kami," katanya.