Tangerang, (Antara News) - Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten menduga ada "dalang" yang menyebabkan anak jalanan di daerah ini menjadi pengemis terutama di perempatan lampu merah atau kompleks perumahan.
"Perlu waspada karena memasuki bulan puasa jumlah anak jalanan terus bertambah," kata Sekretaris Dinsos Pemkab Tangerang Achmad di Tangerang, Kamis.
Achmad mengatakan anak jalan itu datang dari luar daerah, kemudian mengemis di daerah ini karena ada potensi pemasukan keuangan.
Untuk mengatasi masalah itu, pihaknya menjalin kerja sama dengan aparat Satpol PP setempat dan petugas Balai Latihan Kerja (BLK) dan Panti Sosial di Kecamatan Jayanti.
Menurut dia, aparat Satpol PP telah melakukan monitoring pada ruas jalan tertentu yang biasanya banyak anak jalanan mengemis di wilayah ini.
Dia mengatakan petugas Panti Sosial juga telah siap menampung anak jalanan yang terjaring operasi penertiban oleh Satpol PP.
Bahkan petugas panti berupaya memberikan pelatihan kepada anak jalanan yang tertangkap dalam operasi penertiban agar mereka dapat mandiri.
"Anak jalanan diberikan pelatihan di BLK dan setelah itu diharapkan tidak lagi menjadi pengemis," katanya.
Jika anak jalanan memiliki ketrampilan atau keahlian yang memadai, maka niscaya mereka enggan mengemis dan berusaha untuk mendapat uang dengan cara tidak mengganggu pihak lain.
Terkait dugaan adanya dalang dibalik aksi anak jalan mengemis itu, pihaknya tidak memiliki kewenangan dalam menyelidiki karena merupakan tugas dari instansi lain.
"Coba perhatikan dan selidiki, jika menjelang puasa banyak anak jalanan beraksi di lampu merah, tapi ketika hari biasa tidak tampak," katanya.
Hal tersebut ditengarai ada oknum yang mengirim anak jalan untuk mengemis di daerah ini terutama pada bulan puasa atau hari besar keagamaan lainnya.