Jakarta (ANTARA) - Harga emas berjangka pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) jatuh karena tertekan oleh penguatan dolar AS.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange ditutup jatuh 18,9 dolar atau 1,01 persen menjadi 1.847,2 dolar AS per ons.
Ekonomi AS masih menghadapi dampak pandemi COVID-19, kata Ketua The Federal Reserve Jerome Powell saat pertemuan dengan para pimpinan komunitas dan bisnis di York, Pennsylvania, Senin.
"Saya tetap bersedia mendukung kenaikan Fed Fund Rate pada pertemuan mendatang jika data yang masuk menunjukkan perkembangan inflasi terhenti atau terlalu lambat untuk membawa inflasi ke 2 persen tepat waktu," kata Gubernur Fed Michelle Bowman dalam sambutannya di sebuah konferensi perbankan.
Baca juga: Ini harga emas Antam, Rp1.049.000 per gram
Data ekonomi yang dirilis pada Senin beragam. Indeks manufaktur The Institute for Supply Management (ISM) tercatat lebih tinggi dari perkiraan di 49 pada September, naik dari 47,6 persen pada bulan sebelumnya.
Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur AS Global S&P pada September meningkat menjadi 49,8 dari 47,9 pada Agustus. Angka tersebut juga lebih tinggi dari perkiraan 48,9.
Departemen Perdagangan AS melaporkan belanja AS pada proyek konstruksi naik 0,5 persen pada Agustus menjadi 1,98 triliun dolar AS. Para ekonom sebelumnya memperkirakan belanja konstruksi meningkat 0,6 persen pada Agustus.
Logam mulia lainnya, perak, untuk pengiriman Desember ditutup jatuh 1.029 dolar atau 4,58 persen ke 21.421 dolar per ons. Sedangkan platinum untuk pengiriman Januari ditutup turun 29,1 dolar atau 3,18 persen ke 886,8 dolar per ons.
Baca juga: BMX sumbang emas keempat Indonesia di Asian Games Hangzhou
Harga emas jatuh tertekan penguatan dolar AS
Selasa, 3 Oktober 2023 7:58 WIB