Plt Kepala DPMD Provinsi Banten, Usman Asshiddiqi Qohara di Serang, Banten, Jumat, mengatakan, Provinsi Banten telah menambah jumlah desa mandiri menjadi 52 desa dari tahun sebelumnya hanya 10 desa mandiri.
"Dari desa tertinggal itu kategorinya ada pada Indeks Desa Membangun (IDM) di angka 0,4907 sampai 0,5989, dari 1.238 desa se-Provinsi Banten, kita menambah angka desa mandiri di tahun 2023 ini sebanyak 52 desa. Sebelumnya, pada tahun 2022 hanya 10 desa," katanya.
Baca juga: Targetkan Desa Wisata Mandiri, STP Trisakti Bina Desa Cikolelet
Ia menyatakan, bentuk perhatian Pemprov Banten dalam pembangunan desa diberikan melalui bantuan provinsi (banprov) untuk penyelenggaraan pemerintahan desa. Adapun nominalnya yang diterima mencapai Rp 60 juta per desa.
Ia menyampaikan, Bantuan Dana Desa itu diperuntukkan untuk sarana dan prasarana infrastruktur desa. Salah satunya penanganan masalah kesehatan dengan prioritas stunting.
Adapun, hingga saat ini penyerapan banprov terhadap 1.238 Desa sudah terealisasi sampai dengan 68,57 persen di mana 736 desa sudah ditransfer oleh Pemprov Banten ke rekening desa.
"Saat ini juga sebanyak 26 desa masih tahap verifikasi proposal dan 87 Desa sudah tahap proses pengajuan di BPKAD untuk di transfer ke rekening desa," katanya.
Kepada desa yang belum mengajukan proposal diharapkan untuk segera mengirimkan proposal ke Pemprov Banten, agar segera dilakukan verifikasi, demikian Usman Asshiddiqi Qohara.
Baca juga: Pandeglang teratas kasus kekerasan seksual anak dan perempuan di Banten
Baca juga: Forum Pengawasan Desa diharapkan bersinergi bangun desa di Banten
Baca juga: Pandeglang teratas kasus kekerasan seksual anak dan perempuan di Banten
Baca juga: Forum Pengawasan Desa diharapkan bersinergi bangun desa di Banten