Jakarta (ANTARA) -
Dalam studinya, peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Selasa (8/8) menganalisis konsumsi gula tambahan dari 28.303 orang dewasa dengan riwayat batu ginjal dari National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES).
Temuan menunjukkan orang yang mendapatkan lebih dari 25 persen energi totalnya dari gula tambahan memiliki risiko 88 persen lebih tinggi terkena batu ginjal jika dibandingkan dengan mereka yang mendapatkan kurang dari 5 persen energinya dari gula tambahan.
"Studi ini menunjukkan bahwa membatasi asupan gula tambahan dapat membantu mencegah pembentukan batu ginjal," kata penulis utama Shan Yin.
Baca juga: RS Siloam ajak masyarakat sadar kesehatan ginjal
Yin memandang perlunya studi lebih lanjut untuk mengeksplorasi hubungan antara gula tambahan dan berbagai penyakit atau kondisi patologis secara detail.
Misalnya, jenis batu ginjal yang paling terkait dengan asupan gula tambahan dan jumlah seseorang harus mengurangi konsumsi gula tambahan untuk menurunkan risiko pembentukan batu ginjal.
Batu ginjal merupakan kondisi menyakitkan yang terjadi ketika akumulasi mineral dan garam yang keras terbentuk di dalam ginjal atau bagian mana pun dari saluran kemih.
Kondisi ini disebabkan berbagai faktor, termasuk pilihan diet, obesitas, kondisi medis dan penggunaan suplemen dan obat-obatan tertentu.
Tanda-tanda umum adanya batu ginjal termasuk nyeri punggung bawah yang hebat, adanya darah dalam urine, mual, muntah, suhu tubuh tinggi dan menggigil dan bau yang tidak sedap atau warna urine yang keruh.
Baca juga: Minum air terlalu banyak ternyata sama bahayanya dengan dehidrasi
Sementara itu, gula tambahan adalah gula atau pemanis kalori yang dimasukkan selama persiapan makanan untuk meningkatkan rasa atau memperpanjang umur simpan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan pembatasan kalori dari gula tambahan hingga 10 persen per hari.
Menurut para pakar kesehatan, setidaknya ada empat langkah pencegahan batu ginjal yakni dengan minum cukup air untuk menjaga hidrasi dan mencegah batu ginjal dan menyertakan makanan kaya kalsium karena batu ginjal yang paling umum adalah batu kalsium oksalat yang disebabkan oleh diet rendah kalsium.
Memasukkan susu rendah lemak, keju, dan yogurt ke dalam makanan dapat membantu mencegah kondisi tersebut.
Selain itu, sebaiknya mengurangi asupan makanan olahan karena umumnya tinggi sodium dan meningkatkan risiko batu ginjal.
Langkah lainnya yakni membatasi asupan protein hewani karena diet tinggi protein hewani meningkatkan kadar keasaman dalam urine yang berpotensi menyebabkan pembentukan batu ginjal.
Baca juga: Awas, kesalahan memasak dapat perlambat metabolisme dan menambah berat badan
Baca juga: Kata pakar gizi sering konsumsi mi instan bisa berisiko obesitas
Diet tinggi gula, waspadai risiko kena batu ginjal
Rabu, 9 Agustus 2023 7:14 WIB