Optimistis Pandeglang atasi El Nino dengan gerakan percepatan tanam
Oleh Lukman Fauzi Kamis, 20 Juli 2023 6:04 WIB
Solusi
Agar produksi panen gabah memiliki nilai tambah untuk pendapatan ekonomi daerah dan petani, pemerintah daerah akan melakukan pengolahan beras secara profesional dan tidak lagi memasok gabah keluar. Sehingga pemerintah tersebut akan segera membangun pusat beras di Banten Selatan.
Pembangunan pusat beras sebagai solusi agar harkat martabat dalam mengelola potensi gabah bisa selesai dan nama beras Banten untuk negara yang bisa memenuhi kebutuhan rakyat Banten dan Jakarta.
Produksi pangan di Kabupaten Pandeglang menjadi andalan di Provinsi Banten dengan luas sawah baku 52.640 hektare. Bahkan, total panen sampai Juni 2023 seluas 84.452 hektare.
Sedangkan, produksi pangan dari Januari hingga Juni 2023 dengan provitas 6.2 ton gabah kering basah (GKB) per hektare yakni 522.602 ton. Realisasi tanam sampai Juni 2023 mencapai 69.106 hektare dengan sasaran tanam seluas 160.23.
"Kami menargetkan produksi pangan tahun 2023 sebanyak 943.599 ton gabah," pungkas Nasir.
Baca juga: Kelompok tani Cigunung Pandeglang lakukan gerakan tanam padi
Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan penguatan enam Provinsi yang akan menjadi penyangga dalam sektor ketahanan pangan, khususnya beras. Diantaranya adalah Jawa (Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur), Sumatra Selatan, Sumatra Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.
Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungannya di Banten, Selasa (18/7), menjelaskan selain enam provinsi yang akan menjadi penyangga dalam mengantisipasi El Nino, juga disiapkan tiga Provinsi sebagai pendukung.
"Banten memiliki tren perkembangan dalam waktu tiga tahun akselerasi pertanian yang cukup baik, selama itu juga bantalan ekonomi Indonesia oleh pertanian. Salah satu provinsinya adalah Banten,” katanya.
Baca juga: Kabar gembira, Mentan sebut Pandeglang bisa jadi penyangga pangan nasional