Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Banten, mencatat adanya kenaikan harga beras berbagai jenis di seluruh pasar tradisional sekitar Rp500 sampai Rp1.000 per kilogram karena pasokan beras lokal menurun.
"Kami dalam waktu dekat akan melakukan operasi pasar (OP) beras dengan melibatkan Perum Bulog," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak Dedi Setiawan di Lebak, Jumat.
Baca juga: Bupati Lebak imbau calon haji lansia jaga kesehatan
Baca juga: Bupati Lebak imbau calon haji lansia jaga kesehatan
Ia menyebutkan kenaikan harga beras berbagai jenis terjadi sejak sepekan terakhir ini.
Untuk beras medium merk lokal sebelumnya Rp10.500 menjadi Rp11.000/kg, beras Cimanuk dari Rp11.000 menjadi Rp12.000/kg.
Jenis beras premium merk Boboko dari semula Rp12.000 menjadi Rp12.800/kg dan beras merk SR Solo sebelumnya Rp12.000 menjadi Rp12.800/kg.
Kenaikan harga pangan tersebut karena pasokan beras lokal menurun akibat cuaca yang mengakibatkan panen berkurang bahkan tidak ada panen.
"Biasanya, pada bulan April- Mei itu memasuki panen raya dari tanam Februari, namun kini tidak panen," katanya.
Menurut dia, pemerintah daerah akan membahas kenaikan beras tersebut dengan melibatkan provinsi dan Perum Bulog.
Sebab, kata dia, tidak tertutup kemungkinan harga beras di pasaran terus melonjak.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk mengendalikan harga pangan agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokoknya.
"Kami mempersiapkan untuk menggelar OP beras untuk mengendalikan harga pangan itu," kata Dedi.
Nisa (30) seorang warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengeluhkan kenaikan harga beras lokal merk Cimanuk yang awalnya Rp10.000 menjadi Rp11.000/kg.
Ia berharap pemerintah dapat mengendalikan harga beras itu.
"Kami minta harga beras lokal itu, seperti dua bulan lalu Rp9.000/kg," katanya.
Sementara itu, H Baden (65) seorang pedagang beras di Pasar Tradisional Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan saat ini pasokan beras lokal menurun drastis sehingga perlu mendatangkan beras dari sejumlah daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Selama sepekan terakhir ini, kata dia, omzet menurun hingga 30 persen usai terjadi kenaikan harga itu.