Tangerang (ANTARA) - Kota Tangerang, Banten kembali terpilih sebagai best practice pengendalian inflasi oleh Kementerian Dalam Negeri dengan capaian terendah dibandingkan kota lain di Indonesia yaitu year on year sebesar 3,75 persen
Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah, di Tangerang, Selasa, mengatakan pada kuartal pertama atau hingga bulan Maret tahun 2023, tingkat inflasi di Kota Tangerang year on year sebesar 3,75 persen yang juga menjadi kota dengan tingkat inflasi terendah di Indonesia.
Baca juga: Pemkot Tangerang gelar Pesantren Ramadhan untuk perkuat karakter pelajar
"Lima komoditas penyumbang inflasi di antaranya bensin, sewa rumah, beras, tukang bukan mandor, dan rokok kretek filter," kata Wali Kota Arief usai rapat Pengendalian Inflasi Tingkat Nasional secara daring, Selasa.
Wali Kota Arief juga menerangkan beberapa langkah yang dilakukan oleh Pemkot Tangerang untuk menekan laju inflasi daerah, dengan gencar menggelar bazar murah kebutuhan harian serta yang paling anyar adalah peluncuran gerakan bayar zakat serentak.
"Konsepnya adalah kolaborasi dengan berbagai pihak agar daya beli masyarakat tetap terjaga serta menekan kenaikan harga kebutuhan pokok," kata dia lagi.
Wali Kota juga menjelaskan terkait berbagai program yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang untuk menekan laju inflasi daerah hingga kuartal pertama tahun 2023.
"Di antaranya pelaksanaan operasi pasar, gerakan menanam, sidak pasar untuk menjaga stabilitas harga, realisasi belanja tidak terduga (BTT), subsidi transportasi, dan menjalin kerja sama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan," ujarnya.
Dengan dilakukannya enam program utama dan berbagai kegiatan pendukung penurunan inflasi, Wali Kota menyebut, adanya dampak positif selain terjaganya tingkat inflasi di Kota Tangerang. "Angka Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Maret di angka 112,70," katanya pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Inflasi Kota Tangerang 3,75 persen, terendah di Indonesia