Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak, Banten, mengapresiasi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tambakbaya Kecamatan Cibadak yang telah menikmati panen padi seluas 200 hektare dari musim tanam pada Desember 2022.
"Panen ini menyumbangkan produksi pangan dan peningkatan ekonomi petani," kata Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar di Lebak, Jumat.
Panen raya di Gapoktan Tambakbaya Kabupaten Lebak cukup baik tanpa serangan hama dan penyakit tanaman.
Baca juga: BKKBN apresiasi penanganan stunting di Lebak menurun
Baca juga: BKKBN apresiasi penanganan stunting di Lebak menurun
Produktivitas panen itu dengan rata-rata 6 ton/ hektare gabah kering pungut (GKP) dan jika diakumulasikan seluas 200 hektare menjadi 120 ribu ton atau setara 1.100 ton.
Dari produksi beras sebanyak 1.100 ton itu dapat menggulirkan perputaran uang miliaran rupiah sehubungan diterapkan harga pembelian pemerintah (HPP) beras Rp10 ribu/kg.
"Kami meyakini panen itu meningkatkan ekonomi petani setempat," katanya.
Ketua Gapoktan Tambakbaya Kabupaten Lebak Ruhyana mengatakan, pihaknya bersyukur dengan panen cukup baik hingga 95 persen tanpa serangan hama maupun penyakit tanaman.
Produksi pangan itu nantinya dipasok ke sejumlah pasar di wilayah Provinsi Banten, sehingga dapat memenuhi ketersediaan beras masyarakat.
Gapoktan Tambakbaya yang panen seluas 200 hektare dari enam kelompok tani yang memiliki anggota sekitar 450 petani.
Mereka petani itu mengandalkan ekonomi dari hasil panen padi, namun kehidupan mereka cukup sejahtera dengan pendapatan bersih Rp20 juta musim tanam tiga bulan.
Pendapatan itu jika mereka menjual gabah hasil panen dengan produktivitas enam ton/hektare dengan harga GKP Rp5.000/kg jika diakumulasikan menghasilkan ekonomi Rp30 juta.
Dari penghasilan Rp30 juta dipotong biaya produksi membeli pupuk dan upah kerja Rp10 juta, sehingga sisanya Rp20 juta bisa meningkatkan ekonomi keluarga.
"Petani di sini di antaranya mampu menyekolahkan anak hingga perguruan tinggi dan ibadah haji ke Mekkah," kata Ruhyana.