Badan Pencarian dan Pertolongan atau SAR Nasional (Basarnas) Banten menemukan jasad santri yang terseret arus di Sungai Cikeuyeup Desa Inten Jaya, Cimarga Kabupaten Lebak, Kamis (2/3).
"Kami menemukan hari kedua pencarian korban bernama Indra (21) seorang santri Ponpes Riadul Wildan, Cimarga, Kabupaten Lebak dalam kondisi meninggal dunia," kata Kepala Seksi Operasi Basarnas Banten, Heru Amir, di Lebak, Jumat.
Baca juga: Tim SAR belum ditemukan bocah warga Cilegon yang terseret arus Kali Bona
Baca juga: Tim SAR belum ditemukan bocah warga Cilegon yang terseret arus Kali Bona
Pencarian korban melibatkan tim SAR lain, seperti Rescue USS Pandeglang, BMKG Serang, Koramil Cimarga, Polsek Cimarga, BPBD Lebak, PMI Lebak dan masyarakat.
Tim SAR gabungan melakukan pencarian menggunakan Rubber Boat sejauh 5 kilometer dari lokasi kejadian perkara ( LKP) ke arah Hilir sungai.
Selain itu juga melakukan pencarian dengan berjalan kaki menuju titik titik eddies dan melakukan penyisiran pada beberapa titik di sungai yang dicurigai akan menghambat laju korban dalam radius 5 km dari LKP.
Dengan demikian, pihaknya menemukan korban dalam kondisi meninggal sejauh 500 meter dari LKP.
"Kami menyerahkan jenazah itu ke keluarganya untuk dimakamkan," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, peristiwa kecelakaan terseret arus Sungai Cikeuyeup itu setelah pulang dari sawah, korban mencuci piring di sungai bersama tiga temannya.
Namun, korban terpeleset dan sempat ditolong oleh temannya, tetapi air sungai yang begitu deras.
Korban begitu cepat terseret arus sungai, sehingga langsung menghilang, meski sempat ditolong.
Dengan penemuan jenazah santri itu maka operasi SAR diusulkan untuk ditutup dan unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing- masing.
"Kami tentu mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pencarian korban," kata Heru.