Serang (Antara News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Babar Suharso mengatakan perkembangan penanaman modal di Banten lebih banyak dilakukan oleh investor asing dibandingkan investor dalam negeri.
"Sebagai gambaran dari realisasi investasi nasional triwulan II 2015, Banten menduduki urutan ke empat untuk Penanaman Modal Asing (PMA), di bawah Kalimantan Timur, DKI Jakarta dan Jawa Barat, sedangkan Penanaman Modal Dalan Negeri (PMDN) Banten menduduki juga di urutan empat di bawah Kalimantan Timur, Jawa Barat dan Jawa Timur,"" kata Babar Suharso di Serang, Kamis.
Ia mengatakan realisasi investasi PMA Banten pada triwulan II 2015 sebesar 518,84 juta dolar AS dari 308 proyek, 44 persen menanamkan modalnya bergerak di bidang industri mineral non logam senilai 226,94 seperti semen, genteng dari tanah liat/keramik dan industri gips.
Urutan kedua sebesar 17 persen atau senilai 87,40 juta dolar AS ditempati industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi, yaitu bergerak di bidang industri kimia dasar organik, industri penggilangan minyak bumi dan industri karet buatan.
Kemudian 15 persen diminati di usaha yang bergerak di industri logam dasar, barang logam, mesin dan elektronik dengan total nilai 81,46 juta dolar AS. Industri gas dan air senilai 68,77 juta dolar AS (13 persen), industri alat angkutan dan transportasi lainnya 29,70 juta dolar AS (6 persen) dan perumahan, kawasan industri dan perkantoran 24,57 juta dolar AS (5 persen).
Babar mengatakan 308 proyek PMA yang terealisasi pada triwulan II tersebut, 132 proyek berdomisili di Kabupaten Tangerang, 59 proyek di Kota Tangerang, 51 proyek di Kabupaten Serang, 32 proyek di Kota Cilegon, 23 proyek di Kota Tangerang Selatan, dan sisanya 6 proyek di Kabupaten Lebak, 3 proyek di Kota Serang dan 2 proyek di Kabupaten Pandeglang.
Jika melihat dari nilai investasi yang ditanamkan selama triwulan II tersebut, terbesar dari negara Singapura yaitu 281,3 juta dolar AS, menyusul Jepang 61,2 juta dolar AS, gabungan negara 57,4 juta dolar AS, Saudi Arabia 28,8 juta dolar AS, Perancis 25,9 juta dolar AS dan British Virgin Island 22,6 juta dolar AS.
Untuk meningkatkan nilai investasi PMA pada triwulan berikutnya, BKPMPT Banten melakukan berbagai upaya menarik investor asing maupun dalam negeri dengan berbagai promosi, baik melalui 'business gatering dan pameran ke berbagai tempat yang dianggap potensial, maupun melalui media cetak dan elektronik.
"Kami telah mengikuti Bali Inacraft, Pameran Batam Craft Tourism dan Investment (CTI), yang terbaru mempromosikan Banten pada Tourist Information Center di Bali. Sementara dalam rangka mengenalkan Banten ke luar negeri, Pemprov Banten telah menjajaki investasi dengan Negara Uni Emirat Arab, Tiongkok serta Taiwan," katanya.