Tangerang (Antara News) - Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mewakili Indonesia dalam Asia Pacific Urban Forum ke 6 yang dilaksanakan di Jakarta.
Dalam pertemuan itu, Wali Kota Tangerang menjadi narasumber bersama Wali Kota dari Asia Pasifik lainnya seperti India, Bhutan, Mongolia, Filipina, Bangladesh, dan juga Kiribati.
Ia menjelaskan, pihaknya memaparkan mengenai masalah banjir dan juga kemacetan yang salah satunya dipengaruhi oleh perkembangan Kota Tangerang.
Dalam mengatasi masalah itu, pihaknya terus berkoordinasi dengan pemerintahan diatasnya baik dengan pihak provinsi Banten maupun DKI Jakarta selaku daerah tetangga serta pemerintah pusat untuk bersama - sama mencarikan solusi dalam setiap permasalahan yang dihadapi.
Baginya, masalah yang terjadi di Kota Tangerang, khususnya mengenai macet dan banjir harus diintervensi oleh banyak pihak terutama pemerintah pusat.
Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran dan juga banyaknya kepentingan daerah lain didalamnya.
"Kami ambil contoh, dalam penanganan masalah banjir, dan macet kami mendapatkan bantuan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kami bahas sama - sama untuk kemudian kami kerjakan bersama - sama." katanya dalam pertemuan yang dilaksanakan kemarin.
Ia juga menjelaskan terkait pengembangan transportasi massal dimana kedepannya proyek BRT dan juga elevated busway bisa menjadi solusi dari kemacetan yang terjadi akibat adanya penambahan jumlah kendaraan di Kota Tangerang.
"Kami sedang mendorong masyarakat untuk mau berpindah dari kendaraan pribadi ke moda kendaraan massal, karena biar bagaimanapun juga perlu adanya kesadaran juga dari masyarakat," katanya.
Untuk itu menurut Wali Kota, intervensi dan juga harmonisasi dengan pemerintah pusat sangat diperlukan oleh seluruh kota.
Sama halnya dengan kota lainnya di Asia Pasifik yang tetap membutuhkan peran aktif pusat untuk menyelenggarakan setiap penanganan masalah yang ada, baik berupa dukungan anggaran maupun regulasi.
"Kami memiliki keterbatasan anggaran, apalagi seperti yang kita ketahui kita menghadapi perpindahan dari Millennium Development Goals menuju Sustainable Development Goals tahun 2030, kami butuhkan komitmen pemerintah provinsi dan pusat, dan sekarang dengan Presiden Jokowi yang berencana akan memeberikan bantuan dana besar ke pada kami di kota tentu dengan begitu akan mempercepat percerpatan pembangunan di daerah," ujarnya.
Dr. Shamsad Akhtar sebagai Under Secretary General of the United Nations and Executive Secretary of ESCAP mengatakan, peran seluruh kota di Asia Pasifik sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang akan diambil oleh forum ini dalam memberikan pandangan terhadap permasalahan yang ada di perkotaan saat ini dan ke depan.
"Seluruh Kota khususnya di Asia Pasifik mengalami perkembangan yang sangat pesat, dimana urbanisasi dan moda transportasi mengalami penambahan pesat, dan kita semua harus bisa menyelesaikan permasalahan ini bersama - sama," katanya.