Serang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Bantaen akan terus berupaya menjaga agar stabilitas harga dan pasokan kebutuhan pokok di di daerah itu tetap kondusif, termasuk saat memasuki Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2023.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar di Serang, Senin, mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten terus menjalin koordinasi dan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam mengendalikan harga dan pasokan komoditas pokok masyarakat jelang Ramadhan.
Baca juga: Pj Gubernur Banten Al Muktabar tanya kondisi mahasiswa Banten pascagempa Turki
"Dari data yang disampaikan dalam rapat koordinasi inflasi, ada sedikit pergerakan dari permintaan dan pasokan pada beberapa bahan pokok," katanya.
Al Muktabar mengatakan, sudah mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia M Tito Karnavian secara virtual dari Pendopo Gubernur Banten.
"Kita mengikuti Rapat Inflasi yang dipimpin langsung oleh Bapak Menteri Dalam Negeri, agenda mingguan kita mengecek harga, kemudian supply dan demand. Juga disampaikan berbagai informasi oleh Badan Pusat Statistik kemudian Badan Pangan Nasional, TNI dan Polri, serta berbagai stakeholders Kementerian Perdagangan untuk kita mendapat informasi secara menyeluruh atas keadaan kita,” kata Al Muktabar.
Dikatakan, dari data yang disampaikan dalam Rapat Koordinasi Inflasi itu, ada sedikit pergerakan dari permintaan dan pasokan pada beberapa bahan pokok. Sehingga hal tersebut perlu dijaga agar tetap kondusif menjelang ramadhan dan hari besar keagamaan.
“Tetapi kalau tadi saya kutip dari Bapak Menteri bahwa secara umum situasinya masih baik. Termasuk berarti dalam rangka kita mendekati hari besar. Mudah-mudahan ini terus kita jaga untuk kita bisa kondusif dari kebutuhan bahan pokok khususnya,” kata Al Muktabar.
Ia juga mengatakan, dalam rapat juga diberi ruang ada hal-hal yang secara teknis diperlukan untuk bisa mengajukan ke Badan Pangan Nasional.
"Dalam berbagai kesempatan saya juga menyampaikan bahwa kita juga mengalokasikan belanja tidak terduga (BTT) yang tahun ini sebesar Rp79 miliar. Mudah-mudahan agenda-agenda itu tentu untuk menjawab berbagai hal yang bisa kita beri solusi bersama,” katanya.
Dalam arahannya, Mendagri M Tito Karnavian berharap kepada semua pihak dibantu TNI untuk bisa membantu gerakan menanam.
“Gerakan tanam ini problem holtikultura, tanaman yang cepat dipanen tapi itu penyebab inflasi seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah. Itu jadi penyebab inflasi di mana-mana,” katanya.