Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berkolaborasi dengan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah untuk menurunkan angka prevalensi stunting, angka kematian ibu (AKI), serta angka kematian balita (AKB).
"Kita bersama-sama dengan pemerintah hingga ke tingkat bawah, karena bidan berada di masyarakat," kata Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat IBI Ade Jubaedah saat menghadiri Gerakan Bersama (Gerebek) Pelayanan Program KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kampung Badui Ciboleger, Kabupaten Lebak, Kamis.
Baca juga: PDIP Banten intruksikan kader turun ke masyarakat bangun elektoral
Baca juga: PDIP Banten intruksikan kader turun ke masyarakat bangun elektoral
IBI juga mendukung pencapaian pelayanan program KB yang dilakukan BKKBN di Kabupaten Lebak sebagai daerah peluncuran Gerebek Pelayanan KB dengan MKJP di Indonesia selama tiga, 17-19 Januari 2021.
Bahkan, IBI terus menjalin koordinasi dan kerja sama dengan BKKBN untuk menurunkan angka stunting, dan AKI-AKB
Saat ini, kata dia, bidan yang melayani program KB dengan MKJP di Kabupaten Lebak 430 orang.
"Kami minta bidan di lapangan bekerja keras dan bagian garda terdepan untuk memberikan layanan primer kesehatan pada masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan selama ini bidan memberikan kontribusi besar terhadap penurunan kasus prevalensi stunting dan AKI-AKB.
Ia menjelaskan para bidan di puskesmas, rumah sakit, klinik dan persalinan, bagian dari tim untuk bekerja sama dengan dokter, perawat, dan tim kesehatan lain untuk meningkatkan layanan primer.
Bidan, ujarnya, secara langsung melakukan skrining kesehatan remaja dan calon pengantin, deteksi dini risiko komplikasi obstetri, dan menolong persalinan normal.
Selain itu, katanya, memfasilitasi pemberian ASI eksklusif, asupan gizi yang baik bagi bayi, penyaluran makanan balita, penimbangan, pengukuran balita, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang.
Bidan juga bertugas di posyandu-posyandu untuk penanganan kesehatan balita, pencegahan penyakit menular dan tidak menular.
"Kita memiliki 10 ribu lebih tenaga bidan di Indonesia dan mereka melayani kesehatan masyarakat, termasuk menurunkan angka prevalensi stunting, AKI, dan AKB," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Triatno Supiyono mengatakan pemkab menggandeng IBI dalam mengatasi dan mencegah stunting.
Ia menyebut bidan garda terdepan dalam pencegahan stunting. Mereka melakukan pemeriksaan 1.000 hari pertama kelahiran, mulai dari kehamilan 270 hari hingga 730 hari kelahiran.
Selanjutnya, kata dia, balita di atas usia dua tahun diwajibkan mendapat pelayanan di posyandu agar terpantau tumbuh kembangnya. Pemantauan sesuai dengan usia, termasuk berat dan tinggi badan.
"Kita bersama tenaga bidan yang tergabung IBI untuk mencegah stunting," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IBI berkolaborasi dengan pemerintah turunkan prevalensi stunting