Serang (Antara News) - Museum Nasional menggelar museum keliling dengan mengunjungi sejumlah daerah di Provinsi Banten, dalam rangka mengenalkan benda peninggalan sejarah di Banten, kepada para pelajar.
"Melalui museum keliling ini, kami ingin mengenalkan dan memberikan edukasi kepada para pelajar khususnya di Banten, mengenai kekayaan nilai sejarah Banten pada masa lalu," kata Kepala Bidang Kemitraan dan Promosi Museum Nasional Dedah Rufaedah Srihandari, saat menggelar Museum Keliling di Pendopo Lama Gubernur Banten Jl Brigjen Kyai Syam'un Kota Serang, Kamis.
Ia mengatakan, melalui jemput bola ke daerah-daerah, pihaknya ingin mengenalkan museum nasional ke wilayah-wilayah, sebagai upaya pendidikan dan pembentukan karakter generasi bangsa yang cinta terhadap nilai luhur budaya dan sejarah peradaban bangsa.
"Tahun 2014 kami melakukan keliling ke sejumlah daerah di Jawa Barat. Tahun 2015 ini fokus di sejumlah daerah di Banten yakni di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Kota Cilegon," kata Dedah.
Adapun koleksi benda museum yang dibawa khusus terkait sejarah yang ada di wilayah Banten seperti batu jaman prasejarah, batu akik, barang atau perkakas dari batu-batu belincung atau atau kapak batu, genta, mahkota raja, keris dan mata uang Banten.
"Kami juga menayangkan film-film dokumenter sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak," katanya.
Sementara Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten M Ali Fadillah mengatakan, dengan adanya program museum keliling yang diselenggarakan Museum Nasional, sebagai bagian dari upaya untuk mengajak daerah-daerah untuk kembali membangun citra museum, karena selama ini museum dikenal hanya untu menyimpan barang-barang kuno.
"Padahal museum bukan hanya tempat koleksi benda-benda sejarah, tapi juga sebagai sarana media pembelajaran membentuk karakter bangsa. Maka perlu ada alat untuk mengenalkan peninggalan sejarah," katanya.
Ia mengatakan, salah satu benda yang dikenalkan yakni mahkota Sultan Banten dan keris, dua benda tersebut sebagai lambang keberadaan sebuah kedaulatan.
"Tradisinya dulu ketika raja bertahta, ada mahkota dan keris. Begitupun jaman sekarang ini seperti baret dan tongkat komando," katanya.
Menurut Ali, Pemerintah Provinsi Banten saat ini sedang merintis membangun museum, rencananya peresmian museum yang berlokasi di Pendopo Lama Gubernur Banten tersebut dilaksanakan sebelum HUT Banten 4 Oktober 2015.
"Tidak hanya di provinsi saja, kami juga mendorong daerah-daerah di Banten memiliki museum sebagai wahana pendidikan bagi masyarakat dan khususnya para pelajar," kata Ali Fadilah.
Dalam kesempatan tersebut, ratusan anak-anak sekolah menyaksikan berbagai koleksi benda sejarah yang dipajang di Pendopo Lama Gubernur Banten.
Selain itu, akan-anak pelajar juga dikenalkan dengan berbagai musik tradisional, seni batik dan menonton film dokumenter.
"Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat sekali bagi anak-anak. Kami berharap, Banten segera memiliki museum untuk mengenalkan bukti sejarah kejayaan Banten masa lalu," kata H Imam Rosidi salah seorang guru SDN Bhayangkari Kota Serang.