Serang (ANTARA) - Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid menyatakan persediaan gabah kering sampai akhir tahun ini sebanyak 7.225 ton, sangat mencukupi untuk kebutuhan hingga awal tahun 2023 nanti.
"Jumlah stok tersebut belum termasuk beberapa daerah menghadapi masa panen," katanya di Serang, Kamis.
Ikuti Survei Kesadaran Merek ANTARA: Klik di sini
Ia mengatakan, peningkatan produksi gabah kering panen pada 2022 mencapai 98 ribu ton dari produksi 2021 sebesar 1.603 ribu ton atau meningkat 10,83 persen dari produksi gabah 2022 sebesar 1.725 ribu ton.
"Kami juga sudah siap memasok Bulog sebanyak 3.715 ton dengan harga pembelian yang sekarang berlaku,' kata Agus.
Bahkan, kata Agus, dalam waktu dekat atau sekitar Januari 2023 Banten juga memiliki potensi panen padi sebesar 512 ribu ton.
"Sebentar lagi panen raya akhir pada Januari 2023 sekitar 512 ribu ton, paling lambat awal Februari 2023," kata Agus.
Baca juga: Gubernur Banten minta agar warga perhatikan imbauan BMKG saat liburan
Meskipun diakui Agus, sampai saat ini produksi gabah petani di Banten masih dikuasai oleh pengusaha-pengusaha besar yang menjual produksi beras dari Banten ke daerah lain. Namun demikian ada juga pengusaha lokal yang mampu menyuplai beras hingga 30 ton per hari ke sejumlah pasar di Banten.
"Harga trend beras selalu menguntungkan petani. Tidak ada harga gabah turun setahun terakhir ini, " kata agus.
DIstan Banten juga sudah siap mengantisipasi datangnya musim hujan dengan pola tanam lebih awal, agar tidak mengganggu produksi gabah Banten untuk tahun berikutnya.
"Kalau memang ada yang gagal panen atau puso, kita siap mengganti benih bagi petani yang terkena banjir," kata Agus.
Banten miliki stok gabah sebesar 7.225 ton akhir 2022
Rabu, 28 Desember 2022 19:51 WIB
Kalau memang ada yang gagal panen atau puso, kita siap mengganti benih bagi petani yang terkena banjir