Kenaikan harga telur ayam ras di pekan terakhir November menurut pedagang diduga akibat banyaknya permintaan, seiring dengan cairnya bantuan sosial dari Pemerintah Pusat.
Baca juga: Jelang akhir tahun harga sayuran di Serang alami kenaikan
”Penyebabnya karena adanya Bantuan Sosial (Bansos) sehingga pasokan ke pedagang kurang, terpaksa saya juga ikut menaikan harga pada pembeli,” ujar Muhyi Efendi
Muhyi menyebut, dampaknya sejak kenaikan harga telur meroket, jual telur ayam ras jadi sepi pembeli. Kebanyakan lebih membeli telur ayam yang kulitnya sedikit pecah apalagi untuk pedagang-pedagang.
"Kita menyediakan telur ayam pecah maksudnya kondisi kulit telurnya pecah sedikit tapi dalamnya masih bagus seperti telur ayam utuh. Kebanyakan yang membeli telur pecah, karena harganya Rp25 ribu perkilogram lebih murah dibanding harga telur ayam utuh hanya beda Rp5ribu," terangnya.
Seorang pembeli, Nur Aenah mengatakan, harga telur sudah mulai naik sejak beberapa waktu lalu. Sebelumnya kenaikan harga belum begitu terasa, karena tidak terlalu tinggi.
Namun saat ini kata dia, kenaikan harga telur ayam ras sudah mencapai Rp31.000 per kilogramnya.
“Harga telur ayam ras utuh harganya naik maka saya memilih membeli telur ayam ras pecah, karena harganya lebih murah, soalnya saya untuk jualan nasi uduk,” keluhnya.