Serang, Banten (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Serang Pandji Tirtayasa mengapresiasi Baznas yang telah membina masyarakat dalam mengembangkan komoditas Pepaya California di Kampung Ranca Layung, Desa Sindangsari, Kecamatan Petir Kabupaten Serang.
Apresiasi tersebut diungkapkan Pandji saat menghadiri panen raya perdana Pepaya California di Kampung Ranca Layung yang ditanam oleh kelompok mustahik binaan BAZNAS RI, Senin (28/11).
Panen Raya tersebut adalah hasil kerja keras dari Kelompok Tani Ranca Layung, dengan perkiraan lebih dari 2,5 ton pada akhir November 2022 di lahan pertanian Desa Sindangsari, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang.
Namun demikian Wabup Pandji tetap mengingatkan dua hal penting dalam proses pemasarannya sehingga mampu memperoleh harga yang layak.
"Tadi saya denger diterima oleh tengkulak diangka Rp3 ribu padahal harga ke konsumen itu Rp12 ribu, berarti keringet para petani dibanding para tengkulak lebih besar tengkulak, padahal yang berkeringat petani, oleh karena itu saran saya dua hal soal pemasaran,” ujar Pandji.
Yang pertama, petani tugasnya hanya memproduksi bertani tidak untuk memikirkan pemasaran namun yang memasarkan dibentuk koperasi atau perorangan untuk di pasarkan ke pasar-pasar dengan harga yang sesuai. Namun dengan cara survey harga terlebih dahulu.
“Berapa harga di Pasar Keramat Jati, Pasar Rau, Pasar Induk Tangerang jika harga bagus kemudian menghubungi tengkulak kita bisa menjual lebih, bisa mencapai Rp5 ribu,” katanya.
Kemudian yang kedua, Pandji meminta kepada Kepala Dinas Pertanian (Distan) Provinsi Banten untuk membangun kerjasama dengan minimarket seperti indomaret, alfamart atau apapun dengan jenis minimarket untuk memasarkan produk hasil pertanian pepaya california tersebut.
Caranya dengan membuka outlet di halaman minimarket yang memenuhi standar estetika dari indomaret atau alfamart.
“Disitu kita tinggal bayar perkilo berapa disana, nanti ditunggu oleh petugas-petugas pemasaran disini. Kita bangun misalnya ada 200 Indomaret ada 200 outlet disitu, kirim nanti ada petugas yang ngirim barang, ya minimal satu hari bisa terjual 50 kilo di satu outlet sudah bagus,” ucapnya.
Direktur Penguatan Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS RI, Agus Siswanto mengatakan, bahwa lumbung pangan adalah program pemberdayaan ekonomi mustahik pedesaan di bidang pertanian melalui pendekatan agribisnis berkelanjutan.
Salah satu bentuk program tersebut adalah pertanian komoditas Pepaya California yang sudah berjalan sejak awal tahun 2022 dengan jumlah mustahik binaan saat ini sebanyak 24 orang yang terbentuk dalam Kelompok Tani Ranca Layung di wilayah Kabupaten Serang.
“Tentu hal ini menjadi kabar baik bagi kita semua, karena hasil kerja keras yang selama ini dilakukan para mustahik binaan BAZNAS akhirnya membuahkan hasil. Selain itu, ini juga menjadi bukti bahwa mustahik binaan BAZNAS memegang teguh komitmen untuk bangkit, demi menuju perekonomian yang lebih baik,” ujarnya.
Agus menambahkan, BAZNAS sangat mengapresiasi capaian yang diraih para mustahik yang telah berkomitmen kuat untuk bangkit dari sisi ekonomi, dengan disiplin menjalankan program yang digagas BAZNAS.
“Mereka menjaga kepercayaan para muzaki yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk membangkitkan perekonomian demi mencapai kemandirian ekonomi. Satu hal yang patut kita syukuri adalah program produktif yang digagas BAZNAS perlahan telah terlihat manfaatnya bagi masyarakat yang membutuhkan. Alhamdulillah,” kata Agus.
Bantuan modal dan pendampingan yang diberikan BAZNAS melalui beragam program produktifnya, diharapkan terus berjalan dengan maksimal, sehingga semakin banyak yang terbantu dan mendapat manfaat.
“Terima kasih kepada para muzaki dan berbagai pihak yang telah memberikan sebagian hartanya untuk membantu sesama. Semoga keberkahan selalu menyertai kita semua,” tuturnya.
Turut hadir Ketua BAZNAS Provinsi Banten E. Syibli Sarjaya, Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid, Ketua dan Anggota BAZNAS Kabupaten Serang dan puluhan petani Kampung Ranca Layung, Desa Sindangsari, Kecamatan Petir.
Wabup Pandji apresiasi Baznas bina Kampung Ranca Layung
Senin, 28 November 2022 23:13 WIB
Tadi saya denger diterima oleh tengkulak diangka Rp3 ribu padahal harga ke konsumen itu Rp12 ribu