Serang (Antara News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibrani mengatakan, investor sangat berminat untuk berinvestasi di sektor industri petrokimia di kota Cilegon.
“Industri bahan baku petrokimia akan ikut berperan menumbuhkembangkan industri hilir dan industri pendukung,†ungkapnya dalam kunjungan kerjanya ke Cilegon, Banten, guna meninjau PT. Asahimas Chemical di Ciwandan, Jumat (12/6).
Data BKPM, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi terus meningkat sejak tahun 2010 hingga Triwulan I 2015. Total realisasi investasi industri ini sebesar Rp 143,3 triliun, termasuk dalam urutan kelima terbesar berdasarkan sektor dari total seluruh realisasi investasi sebesar Rp 1.759,4 triliun.
Franky mengatakan, pihaknya akan terus mendorong investasi yang menghasilkan bahan baku seperti industri petrokimia, yang selain dapat menghasilkan produk-produk impor, juga turut berpotensi untuk ekonomi di masa depan.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten, Ranta Soeharta mengungkapkan geliat investasi bidang indutri kimia dasar di Kota Cilegon signifikan.
Hal ini lantaran permintaan untuk produk klor alkali di kawasan Asia Tenggara akan terus meningkat setiap tahunnya.
“Seperti dijelaskan BKPM, pada tahun 2020, skala pasar untuk produk di wilayah ini diperkirakan meningkat sebesar 50 persen dari level saat ini. Secara khusus, keadaan pasar Caustic Soda dan Vinyl Chloride di Indonesia, merupakan pasar terbesar di wilayah Asia Tenggara,†papar Ranta saat ditemui di ruangannya, baru-baru ini.
Ranta menambahkan, pertumbuhan indutri kimia tentu akan berdampak langsung pada realisasi investasi dan penyerapan tenaga kerja di Kota Cilegon. Berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), realisasi investasi di Kota Cilegon hingga triwulan I 2015 sekitar 174,2 ribu dolar AS untuk Penanaman Mdodal Asing (PMA) dan Rp350,1 juta untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
“Realisasi investasi PMA di Kota Cilegon di Cilegon ditunjukan dengan stabilnya investasi di sektor indutri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi,†kata Ranta.
Seperti diketahui, PT. Asahimas Chemical (ASC) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia dasar dengan jenis produk seperti Ethlyene dichoride (EDC), Sodium hypochlorite (NAClO), Caustic Soda (NaOH), Hydrochloric acid (HCl), Vinyl chlorid monomer (VM) dan Polyvinyl chloride (PVC). Berdasarkan Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal yang dikeluarkan BKPM pada tahun 2014, asal pemegang saham PT. Asahimas Chemical (ASC) adalah Jepang, Indonesia, dan British Virgin Islands.
Sejak berdiri pada tahun 1986, PT. ASC fokus pada industri kimia untuk memasok pasar di Wilayah Asia Tenggara terutama di Indonesia. Untuk mengikuti pertumbuhan permintaan pasar, PT. ASC saat ini sedang dalam tahap perluasan (izin prinsip penanaman modal dari BKPM tahun 2014) dengan kapasitas produksi (dengan rencana investasi sebesar 425 juta dolar AS) yang ditargetkan akan dapat selesai pada akhir tahun 2015. Realisasi investasi ASC di Kota Cilegon hingga Triwulan I 2015 sekitar 19 persen (118 juta dolar AS) dari rencana investasi sebesar 425 juta juta dolar AS.