Lebak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten berkomitmen untuk mencegah kasus kekerasan dalam rumah tangga ( KDRT) sejak dini melalui penyuluhan dan sosialisasi kepada lingkungan keluarga, masyarakat, ketua adat, aparatur desa hingga tokoh agama.
"Kita mengoptimalkan penyuluhan dan sosialisasi dengan melibatkan berbagai komponan itu untuk pencegahan sejak dini kasus KDRT," kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lebak, Dedi Lukman Indepur di Lebak, Kamis.
Baca juga: Dinkes Kabupaten Lebak instruksikan faskes stop sementara pemberian obat sirup
Pemerintah daerah sebagai pelayan masyarakat tentu memiliki tanggung jawab untuk pencegahan kasus KDRT.
Dimana kasus KDRT itu bisa diproses secara hukum sesuai Undang -Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga.
Dengan demikian, pihaknya mengoptimalkan penyuluhan dan sosialisasi untuk pencegahan sejak dini agar pasangan suami isteri itu tidak terjadi kasus KDRT.
Penyuluhan dan sosialisasi itu tentang bagaimana perangkat UU hingga bentuk pelanggaran hukum KDRT, sehingga mereka dapat memahami UU KDRT tersebut.
"Kami berharap dengan penyuluhan dan sosialisasi itu dapat mencegah kasus KDRT," katanya menjelaskan.
Menurut dia, selama ini, penyebab kasus KDRT yang menonjol di masyarakat berbagai faktor antara lain rendahnya pendidikan, lingkungan, ekonomi, korban sodomi dan perselingkuhan.
Karena itu, pencegahan KDRT perlu melibatkan semua pihak, termasuk tokoh adat dan tokoh agama agar mereka tidak melakukan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
Sebab, kata dia, jika terjadi kasus KDRT tentu tugas pemerintah daerah mendampingi korban mulai dari pelaporan di kepolisian hingga proses sidang Pengadilan Negeri.
Saat ini, jumlah kasus KDRT di Kabupaten Lebak sejak dua tahun terakhir ini terjadi peningkatan dari sebelumnya 88 kasus, namun kini mencapai 120 kasus.
"Sebagian besar kasus KDRT itu kebanyakan di perkotaan dan penyebabnya faktor ekonomi dan lingkungan masyarakat setempat," katanya menjelaskan.