Sejumlah petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten meraup keuntungan dari hasil panen padi dengan dijual harga gabah basah menembus Rp5.000/kilogram.
"Kita merasa senang gabah basah dari panen padi Oktober 2022 bisa dijual Rp5.000 dibandingkan sebelumnya Rp3.500/kilogram," kata Misbah (55) seorang petani di Blok Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak,Minggu
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak minta warga perbukitan waspadai longsor akibat cuaca buruk
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak minta warga perbukitan waspadai longsor akibat cuaca buruk
Panen padi Oktober 2022 hanya beberapa kecamatan di Kabupaten Lebak, sehingga harga gabah basah cukup tinggi.
Saat ini, para penampung atau tengkulak berani membeli gabah basah di tingkat petani sebesar Rp5.000/kg.
"Dengan harga Rp5.000 itu dipastikan petani usaha padi sawah cukup diuntungkan," katanya menjelaskan.
Menurut dia, diperkirakan panen padi di Blok Sentral Rangkasbitung seluas 30 hektare dengan produksi dan produktivitas rata-rata 6 ton/ hektare gabah basah.
Dari 30 hektare itu jumlah produksi hasil panen sekitar 180 ton dan jika harga gabah basah Rp5. 000/ kg maka diakumulasi Rp900 juta dengan petani yang menggarap sekitar 25 orang.
"Kami meyakini pendapatan ekonomi petani lebih sejahtera dari hasil panen padi itu," katanya menjelaskan.
Saat ini, dirinya memanen padi seluas satu hektare dengan produktivitas 6 ton, sehingga bisa menghasilkan pendapatan ekonomi Rp30 juta dengan harga Rp5.000/kg.
Dari Rp30 juta itu, biaya produksi sekitar Rp8 juta untuk kebutuhan membeli benih, pupuk hingga upah garapan.
"Kami dari panen itu bisa menghasilkan pendapatan Rp22 juta bersih setelah dipotong biaya produksi," katanya.