Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengimbau masyarakat di daerah ini agar meningkatkan kewaspadaan hujan lebat disertai petir/kilat dan angin kencang.
"Kami menyampaikan peringatan cuaca buruk itu untuk mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu.
Baca juga: Petani Lebak mulai laksanakan panen
Baca juga: Petani Lebak mulai laksanakan panen
BPBD Kabupaten Lebak hingga kini mewaspadai hujan lebat disertai petir serta angin kencang.
Berdasarkan laporan BMKG bahwa cuaca buruk tersebut melanda wilayah Kabupaten Lebak yang terjadi Rabu (28/9) sore.
Masyarakat Kabupaten Lebak yang tinggal di daerah-daerah rawan bencana alam agar meningkatkan kewaspadaan untuk mengurangi risiko kebencanaan, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan material cukup besar.
BPBD Lebak memetakan hampir seluruh di 28 kecamatan di daerah ini langganan bencana banjir, longsor, pergerakan tanah banjir dan pohon tumbang.
Sebab, kata dia, topografi alamnya terdapat pegunungan, perbukitan, aliran sungai dan hutan.
"Kami minta warga siaga menghadapi curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang," katanya menjelaskan.
Menurut dia, sejak tiga pekan terakhir ini cuaca buruk di Kabupaten Lebak menyebabkan ratusan rumah terendam banjir, belasan rumah terancam longsor dan beberapa jembatan terputus, seperti jembatan gantung di kawasan pemukiman Badui.
Namun, beruntung bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dan luka-luka.
"Kami minta warga jika hujan lebat berlangsung dua jam ke atas agar mengungsi ke tempat yang lebih aman," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan bantaran Sungai Ciberang siap siaga menghadapi curah hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
"Kami selama 24 jam melaksanakan pengamanan, terutama hujan lebat di malam hari, karena khawatir terjadi luapan sungai yang menggenangi pemukiman," kata Rohman, warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.*