Lebak (ANTARA) -
Harga beras dari berbagai jenis dan kualitas di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten relatif stabil dan tidak naik sampai saat ini setelah harga BBM diumumkan naik.
"Dari pemantauan kami, harga beras hingga kini relatif stabil," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Kabupaten Lebak Orok Sukmana di Lebak, Senin.
Baca juga: Fraksi PPP DPRD Kabupaten Lebak dukung pergantian Suharso Monoarfa
Harga beras jenis KW 1 dijual Rp9.563/kg, beras KW II Rp8.738/kg, dan beras KW III Rp8.200/kg.
Selama ini, harga beras di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Lebak relatif aman dan stabil.
Sebagian besar pasokan beras ke sejumlah pasar tradisional itu dari petani lokal dan tidak mendatangkan beras dari sejumlah daerah di Jawa Barat maupun Jawa Tengah.
Bahkan, beberapa tahun terakhir itu tidak ditemukan beras impor di sejumlah pasar tradisional daerah tersebut.
"Kami mengapresiasi kebijakan Presiden Jokowi yang memperhatikan produksi pangan, sehingga harga beras tetap stabil," katanya.
Menurut dia, saat ini, kebutuhan beras untuk warga Kabupaten Lebak sebanyak 1,3 juta jiwa terpenuhi beras lokal, sehingga dijamin harga stabil.
Produksi beras berdasarkan laporan Dinas Pertanian setempat hingga Juli 2022 surplus tujuh bulan atau 148 ribu ton.
Karena itu, pihaknya memastikan harga beras di pasaran stabil dan tidak berdampak adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) .
Dan, jika terjadi kenaikan harga beras tentu pemerintah daerah akan melakukan intervensi dengan melakukan operasi pasar (OP) untuk kembali menstabilkan harga pasaran.
"Kami berharap harga beras tetap stabil dan daya beli masyarakat meningkat," katanya.
Ia mengatakan, selain harga beras stabil juga harga komoditas lainnya tetap terjaga, seperti telur Rp2i ribu/kg, gula pasir Rp14 ribu/kg, minyak curah Rp12 ribu/liter, daging sapi Rp132 ribu/kg, daging ayam Rp36 ribu/kg, cabe merah Rp40 ribu, dan terigu Rp11 ribu/kg.
Saat ini, produksi kebutuhan pangan melimpah dan pasokan berjalan lancar, sehingga tidak terjadi lonjakan harga.
Selain itu juga petugas Satgas di lapangan terus melakukan pemantauan dan pengawasan untuk mengantisipasi penimbunan.
"Kami meyakini harga komoditas pangan stabil jika pasokan berjalan lancar," katanya.
Sementara itu, H Baden (65) pedagang beras di Pasar Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya hingga kini menjual beras dengan harga yang stabil dan tidak menaikkan harga.
"Beras yang ada di kami sebanyak 15 ton itu dipasok dari petani lokal," kata Baden.