Serang (ANTARA) - Pemenang sayembara istana wakil presiden di Ibu Kota Negara Nusantara Budi Pradono menyebut bangunan itu nantinya harus mencerminkan simbol negara yang berwibawa, tegas, dan berkeadilan.
"Kita sebut desain istana wapres dengan nama dwiarya wibawa untuk mencerminkan kewibawaan," kata Budi Pradono dalam diskusi virtual tentang istana wapres di IKN, Kamis.
Baca juga: Disperindag Kota Tangerang gelar pelatihan menjahit bantu warga kembangkan usaha
Hasil sayembara arsitektur untuk berbagai fasilitas gedung dan kawasan di Ibukota Nusantara yang telah diumumkan pada awal bulan Juli 2022, telah memutuskan beberapa pemenang katagori yang disayembarakan.
Salah satunya adalah kawasan dan gedung Istana Wakil Presiden yang mencerminkan tempat Wakil Presiden beraktivitas, mulai dari Istana tempat bekerja dan menerima tamu-tamu negara, rumah kediaman, gedung pengamanan paspampres, dan fasilitas ibadah berupa Masjid.
Kehadiran karya hasil sayembara arsitektur Istana Wakil Presiden dari Pemenang ketiga Arsitek Budi Pradono, IAI, AA, setidaknya akan menggambarkan wajah ibukota baru Nusantara yang harus menyesuaikan dengan berbagai potensi di Indonesia dan kondisi alam Kalimantan yang bernuansa hutan.
Budi Pradono bersama tim merancangnya sebagai suatu komplek bangunan berarsitektur modern yang penuh makna, sebagai tempat kedudukan orang kedua di Indonesia.
Komplek Istana Wakil Presiden dirancang dalam lima zona utama, dan gedung istana ditempatkan pada lokasi paling tertinggi yang dikelilingi dengan hutan konservasi dan memperhitungkan kondisi kontur alami yang tetap dipertahankan.
Selanjutnya fungsi kelengkapan seperti komplek gedung Kesekretariatan Wapres, gedung kantor dan rumah dinas Wapres ditempatkan di sisi utara barat laut.
Kawasan Istana Wapres dirancang untuk penyelenggaraan pertemuan kenegaraan yang ide dasarnya berbentuk oval simbol dari bunga Rafflesia Arnoldi dengan lima kelopak yang sedang mekar.
Di sekitar istana terdapat ruang terbuka hijau yang memanfaatkan kontur yang ada, menggunakan pilotis untuk mempertahankan area hijau lebih banyak.
Hal ini sejalan dengan konsep urban lansekap di kawasan utama kota Nusantara. Yang digambarkan Budi Faisal sebagai salah satu juri sayembara perencanaan ibukota baru dari ITB.
Perbandingan antara ruang terbuka hijau dengan bangunannya dibuat untuk menunjang arsitektur gedung pemerintah yang monumental.
Detail masing-masing ruang terbuka di sesuaikan dengan kebutuhan fungsi desain bangunan yang berbeda, namun tetap memiliki kesatuan konsep harmoni dalam kawasannya.
Menurut Ketua IKAL Prof. Dwi Nugroho Hidayanto, penyebaran informasi tentang arsitektur istana ini diharapkan membuka mata masyarakat tentang pusat Pemerintahan di ibukota baru Nusantara.
Seminar dipandu Dr. Rahmawati, MM, CMA, seorang Dosen dari Universitas Mulawarman – Samarinda, melalui pendekatan rancangan arsitektur untuk memudahkan mengikuti gerak pembangunan Ibukota baru yang cepat, terarah dan modern.
Seminar Online mengenai hasil rancangan pemenang sayembara arsitektur Istana Wakil Presiden ini diprakarsai Kenari Djaja dan Majalah Asrinesia, didukung oleh Ikatan Alumni Lemhannas (IKAL) Kalimantan Timur yang dihadiri Co Founder & CEO PT Kenari Djaja Prima Hendra B Sjarifudin dan Direktur PT Kenari Djaja Prima Hendry Sjarifudin dengan jumlah peserta mencapai 950 orang.
Seminar online ini berlangsung melalui kanal youtube Kenari Djaja juga aplikasi zoom meeting.