"Masyarakat agar tetap memilih sumber daging dan susu yang higienis sehingga terhindar dari penyakit," katanya dalam keterangannya di Tangerang, Sabtu.
Dia mengatakan, daging yang sehat itu memiliki ciri masih terlihat segar, berwarna merah, tidak ada warna kebiruan, dan tidak berbau. Sementara daging yang tidak sehat itu sangat terlihat dari warnanya yang sudah kebiruan atau hitam dan berbau busuk.
Baca juga: Bulog Lebak-Pandeglang pastikan daging kerbau bebas dari PMK
Ia menuturkan, penyakit mulut dan kuku (PMK) menular melalui sebaran virus. Hewan ternak yang terjangkit PMK ditandai dengan kuku melepuh, erosi di bagian mulut, lidah, lubang hidung, gusi dan puting yang berimbas pada penurunan produksi susu, gangguan reproduksi, penurunan berat badan, keguguran sampai kematian mendadak.
Virus PMK ini menyerang hewan dalam jangka waktu 14 hari dan akan mengeluarkan gejala. Virus menular antar hewan melalui droplet air liur atau cairan hidung, maupun terkontaminasi dari kandangnya, mobil yang mengangkutnya, atau alas tidurnya.
“Dan virus ini dapat bertahan di tubuh hewan yang terinfeksi di bagian dagingnya, susunya, tulang, dan kelenjar-kelenjar,” katanya.
Meski membahayakan hewan ternak, Ia memastikan penyebaran virus tersebut hanya terjadi pada hewan saja atau antar spesies, sehingga sangat kecil menginfeksi manusia, tidak bisa melintasi beda spesies.
“Sehingga tidak perlu khawatir terkena kepada manusia, meski bisa saja menginfeksi tapi kemungkinannya sangat kecil,” katanya.