BMKG deteksi 20 titik panas di Kalimantan Timur

Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi di Kota Balikpapan, mendeteksi adanya 20 titik panas yang tersebar di lima kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).

“Sebanyak 20 'hotspot' tersebut terdeteksi dari hasil pantauan hari ini mulai pukul 13.00 hingga 17.00 Wita dan langsung kami sampaikan ke kabupaten masing-masing,” ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi  Kelas I BMKG Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Iwan Munandar di Balikpapan, Selasa.

Baca juga: BMKG pantau ada 34 titik panas di Ptovinsi Riau

Pihak yang langsung diberi kabar mengenai adanya titik panas tersebut terutama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di masing-masing daerah, agar mereka dapat melakukan tindakan lebih lanjut untuk penanganannya.

Sebelumnya juga terdeteksi lima titik panas di Kaltim dan langsung diinformasikan ke BPBD setempat, sehingga titik panas tersebut sudah hilang, sedangkan 20 titik panas yang terdeteksi hari ini merupakan titik panas di titik koordinat yang berbeda.

Lima kabupaten yang terdeteksi ada titik panas hari ini adalah Kabupaten Kutai Barat terdapat 1 titik, Kutai Kartanegara 13 titik, Berau 4 titik, Paser 1 titik dan Kabupaten Kutai Timur 1 titik.

Titik panas di Kutai Barat berada di Kecamatan Jempang yang memiliki tingkat kepercayaan menengah, di Kutai Timur berada di Kecamatan Kombeng dengan tingkat kepercayaan menengah, di Paser berada di Kecamatan Batu Sopang dengan tingkat kepercayaan menengah.

Kemudian 13 titik panas di Kutai Kartanegara tersebar pada lima kecamatan, yakni Kecamatan Loa Janan ada 7 titik, di Kecamatan Loa Kulu, Marang Kayu, Samboja, dan Kecamatan Muara Muntai masing-masing 1 titik yang semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.

"Selanjutnya adalah empat titik panas di Kabupaten Berau, tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gunung Tabur satu, Kelay satu, Kecamatan Sambaliung terdapat dua titik panas dan semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Iwan.