Serang (AntaraBanten) - Untuk mencageh banjir dan terjadinya krisis air di masa kemarau, Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menggalakan pembuatan sumur resapan atau lubang biopori.
Kasi Penanggulangan Bencana Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Endang Sudrajat, di area wisata Mesjid Kasultanan Banten, Selasa, mengatakan, sebanyak 200 lubang biopori telah dibuat di kawasan objek wisata di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota Serang guna mengantisipasi banjir saat musim hujan tiba.
"Kita memembuat lubang biopori di halaman Masjid Banten Lama ini sebanyak 200 titik lubang dan menerjunkan 65 orang," kata Endang Sudrajat.
Menurut dia, selain membuat lubang biopori petugas juga melakukan bersih bersih sampah yang berserakan di area Masjid Agung Banten Lama.
"Kawasan ini menjadi perhatian utama karena merupakan obyek wisata yang penting di Banten yang rawan dengan genangan air dan sering mengalami kekeringan di musim kemarau," katanya.
Secara terpisah Plt Gubernur Banten Rano Karno menyatakan, rangkaian acara penghijauan, penanaman bakau, pembuatan lubang biopori, dan bersih-bersih lingkungan terutama di kawasan obyek wisata menjadi bagian utama dalam rangka menyambut rangkaian HUT Provinsi Banten ke-14.
"Target saya setelah Banten berusia 14 tahun bisa menjadi daerah yang lebih tertib, lebih hijau serta obyek wisatanya bisa ditata lebih baik. Malu kita kalau tambah usia kondisi lingkungan malah tambah semerawut," katanya.
Untuk itu, Plt Gubernur Banten memberi target kepada tiap SKPD sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing agar melakukan langkah serupa secara sinergi untuk membenahi kondisi Banten menjadi lebih baik, demikian Rano Karno.