Tangerang (ANTARA) - Jelang Idul Fitri 1443 H, PLN UID Banten kembali menyambung pelanggan Tegangan Menengah pada sektor industri di Provinsi Banten. Dengan total daya 133,8 Mega Volt Ampere (MVA), PLN UID Banten menandatangani kesepakatan kerjasama pasang baru dan tambah daya listrik yang dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) dengan dua Perusahaan Baja di Provinsi Banten.
Kedua perusahaan tersebut yakni PT Baja Perkasa Sentosa (BPS) dengan pasang baru daya 59,8 MVA dan PT Jaya Abadi Steel (JAS) yang mengajukan perubahan daya dari daya awal 26 MVA ke 100 MVA.
General Manager PT PLN (Persero) UID Banten, Sandika Aflianto menyampaikan bahwa penandatanganan PJBTL ini menunjukkan kontribusi positif PLN dalam mendukung perkembangan sektor industri yang tentunya memiliki "multiplier effect" untuk menggerakkan ekonomi.
"Ini menjadi komitmen kami untuk mendukung seluruh kegiatan produksi dari para pelanggan industri. Kami harap penandatanganan kerja sama ini dapat meningkatkan sinergi antara PLN dengan para pelaku usaha," ujar Sandika.
Dalam kesempatan ini, Sandika juga mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan untuk PLN. "Saya mengucapkan terimakasih atas kepercayaan yang telah diberikan oleh PT BPS dan PT JAS untuk menyerahkan urusan listriknya kepada PLN. Suatu hal yang menggembirakan dan membanggakan karena kepercayaan dari pelanggan kami sedemikian besarnya. Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik, keandalan pasokan, kualitas listrik yang memadai untuk memenuhi kebutuhan pelanggan," kata Sandika.
Sandika mencatat saat ini total pelanggan industri di Banten mencapai 7.044 pelanggan. Sedangkan daya tersambung khusus pelanggan industri di Banten mencapai 6.004 MVA.
Sandika menjelaskan saat ini total kapasitas terpasang wilayah Banten mencapai 6.718 GW. Beban puncak saat ini mencapai 3.815 GW dengan reserve margin sebesar 2.903 MW. Kondisi pasokan daya ini mampu memenuhi kebutuhan listrik khususnya sektor industri.
"PLN UID Banten dipasok oleh tujuh (7) subsistem (500kV/150 kV), diantaranya sub system Suralaya, Cibinong-Salak-Pratu-Depok, Lengkong, Muara Karang, Duri Kosambi, Cilegon, PLTGU Labuan, Balaraja – Lontar – Kembangan, dan Gandul sebagai jantung di Pulau Jawa dan Bali. Sistem kami di Banten kini sudah solid dan andal, sehingga listrik kami cukup untuk memenuhi kebutuhan para pelanggan khususnya di sektor industri," lanjut Sandika.
Ivan Wijaya, Direktur Utama PT BPS memberikan apresiasi kepada PLN, "Support PLN kepada kami sangat luar biasa, kami hanya ingin semoga pemasangan ini lancar. Seterusnya kami yakin kerjasama ini dapat terus berjalan dan PLN dapat terus mendukung kami untuk dapat mencapai target produksi kami sebesar 300.000 ton di tahun 2023. Kami juga berharap Covid 19 semakin baik-baik saja, sehingga semua keadaan dapat kembali menjadi normal".
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PT JAS, Chen Wei, mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kerjasama yang baik dan peningkatan layanan yang semakin baik.
Penandatanganan kerjasama dilakukan langsung General Manager PLN UID Banten, Sandika Aflianto, Direktur Utama PT Baja Perkasa Sentosa, Ivan Wijaya, Direktur Utama PT Jaya Abadi Steel (JAS), Chen Wei, serta dihadiri oleh Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Banten, Donny Adriansyah, Manager UP3 Banten Utara, Aep Saepudin, dan Manager ULP Prima Krakatau, Ryan Andista, di Kantor PLN UID Banten, Tangerang, Rabu (27/4/2022).
Kado Lebaran, PLN Banten sambung dua pelanggan Industri sektor baja dengan total daya 133,8 MVA
Rabu, 27 April 2022 21:39 WIB
Saat ini total pelanggan industri di Banten mencapai 7.044 pelanggan. Sedangkan daya tersambung khusus pelanggan industri di Banten mencapai 6.004 MVA.