Seluruh lembaga pendidikan jenjang Sekolah Dasar di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten hingga kini masih menerapkan pembelajaran tatap muka 50 persen sesuai surat keputusan bersama (SKB) 4 menteri tahun 2022.
"Kita tetap masih mengikuti regulasi SKB 4 menteri itu dengan PTM 50 persen," kata Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Maman Suryaman di Lebak, Selasa.
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak minta warga waspadai hujan lebat sore hari
Baca juga: BPBD Kabupaten Lebak minta warga waspadai hujan lebat sore hari
Saat ini, Kabupaten Lebak masuk PPKM level 2 karena kasus penanganan COVID-19 sudah melandai dan hampir sebagian besar kecamatan di daerah ini zona hijau.
Namun, penyelenggaraan pendidikan SD tetap menerapkan PTM dengan kapasitas 50 persen juga disiplin mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
PTM 50 persen dapat dilaksanakan jika capaian vaksinasi untuk pendidik dan tenaga kependidikan paling sedikit 40 persen.
Kemudian, ujar dia, capaian vaksinasi orang lanjut usia (lansia) di daerah itu juga sudah paling sedikit 10 persen.
"Kami berharap kasus COVID-19 segera terbebas sehingga bisa dilakukan PTM 100 persen, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, tenaga kependidikan dan masyarakat ingin PTM 100 persen, karena selama ini PTM 50 persen dinilai kurang efektif.
Saat ini jumlah SD di Kabupaten Lebak sebanyak 775 unit tersebar di 28 kecamatan menerapkan PTM 50 persen dari Senin sampai Sabtu.
Kemungkinan bila kasus COVID-19 itu terbebas di Indonesia dipastikan pada ajaran tahun baru Juli 2022 bisa PTM 100 persen dan tidak menerapkan SKB 4 menteri.
Karena itu, pihaknya mengajak semua siswa dapat menjalani vaksinasi, termasuk orang tua mereka.
Sebab, vaksinasi itu dapat memutuskan mata rantai penyebaran penyakit yang membahayakan.
"Kami tidak henti- hentinya jika monitoring ke sekolah agar siswa divaksinasi, termasuk orangtuanya," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Rohman, seorang guru SD di Komplek Pendidikan Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku bahwa PTM 50 persen terpaksa dilakukan dengan pola bergantian pembelajaran.
Apabila, siswa itu berjumlah satu kelas sebanyak 40 anak, maka 20 anak mengikuti kegiatan pembelajaran sesi pertama.
Selanjutnya, kata dia, 20 anak lainnya mengikuti pembelajaran sesi kedua selama dua jam.
"Kami menerapkan pembelajaran itu dengan sistem PTM 50 persen, " katanya.