Dua desa di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten menjadi "pilot project" atau proyek percontohan desa ramah perempuan dan peduli anak (DRPPA) yang ditunjuk Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
"Kami optimistis dua desa itu mampu mewujudkan DRPPA, sehingga mendorong kesejahteraan masyarakat, " kata Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Lebak Imas Trisna Padma di Lebak, Selasa.
Dua desa yang menjadi pilot project DRPPA itu memiliki kepala desa kaum perempuan yakni Desa Panancangan dan Desa Prabugantungan.
DRPPA diawali dengan dibentuknya Relawan Sahabat Perempuan Anak (SAPA) dan para relawan tersebut akan mendapatkan pembinaan, pendampingan dan pelatihan.
DRPPA diawali dengan dibentuknya Relawan Sahabat Perempuan Anak (SAPA) dan para relawan tersebut akan mendapatkan pembinaan, pendampingan dan pelatihan.
Para Relawan SAPA itu nantinya harus mampu menyampaikan 10 indikator keberhasilan DRPPA di antaranya pengorganisasian perempuan dan anak juga tersedianya data desa yang memuat data pilah tentang perempuan dan anak dan memiliki peraturan desa (perdes) tentang DRPPA.
Desa ramah perempuan dan peduli anak diharapkan tidak terdapat pekerja anak dan tidak ada yang menikah di bawah usia 19 tahun.
"Kami berharap relawan SAPA itu dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang 10 indakator itu untuk mendukung DRPPA, " kata Imas.
Di tempat terpisah, dr Alifah Rochmawati, seorang petugas fungsional DP3AP2KB Kabupaten Lebak mengatakan untuk mensukseskan terwujud DRPPA itu perlu dikerjakan lima prioritas yakni peningkatan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan, peningkatan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan atau pengasuhan anak.
Selanjutnya, penurunan tingkat kekerasan terhadap perempuan dan anak, penurunan pekerja anak, serta pencegahan perkawinan anak.
“Kelima prioritas itu sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan di dalam DRPPA," katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Desa Panancangan Kabupaten Lebak Elis Nuraeni mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan untuk menjadi pilot project DRPPA dengan melibatkan kaum perempuan sebagai Relawan SAPA.
Relawan SAPA itu sudah dibentuk sebanyak 10 orang dan dalam waktu dekat akan mendapatkan pelatihan, pembinaan dan pendampingan dari kabupaten.
"Kami kini memfokuskan persiapan yang ditunjuk pemerintah daerah agar terwujud DRPPA sehingga dapat menopang kesejahteraan masyarakat setempat, " katanya.