Jakarta (ANTARA) - Pelatih PSM Joop Gall mengatakan dirinya bukan penyihir yang sekejap bisa membawa timnya aman dari ancaman degradasi di Liga 1 Indonesia 2021-2022.
“Saya bukan penyihir yang jika dia mengatakan sesuatu, itu bisa terjadi,” ujar Joop dalam konferensi pers virtual, diikuti di Jakarta, Senin (21/3).
Baca juga: Liga Italia : Inter dan Milan bersaing untuk dapatkan Eljif Elmas dari Napoli
Satu-satunya jalan agar aman di Liga 1 musim ini adalah, juru taktik asal Belanda itu melanjutkan, dengan bekerja keras demi memenangkan setidak-tidaknya satu dari dua laga terakhir mereka atau meraih dua kali hasil imbang.
Dengan meraup minimal dua poin, PSM akan berpoin 37 dan itu tidak terkejar oleh tim lain di zona degradasi.
Adapun dua laga pamungkas PSM tersebut yaitu melawan Persiraja pada Jumat (25/3) dan Arema FC pada jadwal yang belum ditentukan.
“Saat ini semuanya bergantung pada persiapan yang kami lakukan. Nasib kami ada di tangan kami sendiri. Kami akan bekerja keras dan mari melihat hasilnya,” tutur Joop Gall.
Joop Gall baru menangani PSM pada putaran kedua Liga 1 musim ini.
Selama itu, dia sudah membawa skuad berjuluk Juku Eja melalui 15 pertandingan dengan hasil tiga kali menang, enam seri dan enam kali kalah.
Pada pertandingan terkini melawan Persija, Senin (21/3), PSM tunduk dengan skor 1-3 meski unggul terlebih dahulu melalui Yakob Sayuri.
Persija membalikkan keadaan berkat gol-gol dari Makan Konate, Irfan Jauhari dan Ikhwan Ciptady.
Kekalahan membuat PSM tertahan di peringkat ke-13 klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2021-2022 dengan koleksi 35 poin dari 32 laga. Situasi ini belum membuat PSM aman dari ancaman degradasi.
Sementara Persija naik ke posisi ketujuh klasemen setelah mengumpulkan 44 poin dari 32 pertandingan.
Pelatih Joop: Saya bukan penyihir yang sekejap bawa PSM aman dari degradasi
Selasa, 22 Maret 2022 14:20 WIB
Saat ini semuanya bergantung pada persiapan yang kami lakukan. Nasib kami ada di tangan kami sendiri. Kami akan bekerja keras dan mari melihat hasilnya