Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Banten, mencatat sembilan kecamatan terdampak banjir dengan ketinggian antara 50 sampai 100 centimeter.
"Banjir terjadi di sembilan kecamatan, hingga kini belum ada aporan korban jiwa," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Kabupaten Pandeglang Lilis Sulistiyati saat dihubungi di Pandeglang, Rabu.
Baca juga: Kader Golkar Banten Turun Bantu Korban Bencana Banjir
Baca juga: Kader Golkar Banten Turun Bantu Korban Bencana Banjir
Banjir di sejumlah kecamatan Kabupaten Pandeglang akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang sejak Senin (28/2) sampai Selasa (1/3), sehingga sejumlah sungai meluap.
Warga terdampak banjir tersebut sempat mengungsi sementara di Desa Teluk Labuan, namun saat ini sudah surut dan mereka kembali ke rumah masing-masing.
Sembilan kecamatan terdampak banjir itu adalah Patia, Cisata, Pagelaran, Mandalawangi, Panimbang, Carita, Pucung, Cigelis dan Labuan.
Warga yang terdampak banjir sebanyak 1.165 kepala keluarga ( KK). Selain itu juga terjadi longsor di dua titik di Kecamatan Cadasari.
"Kami minta masyarakat di daerah itu agar tetap mewaspadai banjir susulan sehubungan peluang hujan masih tinggi, " kata Lilis.
Menurut dia, BPBD Pandeglang kini menyalurkan logistik berupa bahan pokok, lauk pauk, mi instan, minuman kemasan dan makanan.
Penyaluran bantuan itu diprioritaskan agar masyarakat yang terdampak bencana tidak kerawanan pangan, karena banyak lumbung pangan mereka terdampak banjir.
Selain itu, posko-posko kesehatan di sembilan kecamatan untuk mengantisipasi penyakit menular, seperti gatal gatal dan batuk.
"Kami terus berkolaborasi dengan Dinkes, Polri, TNI dan relawan untuk menangani pascabencana banjir," katanya.
Sementara itu, Amin, seorang warga Cisata Kabupaten Pandeglang mengaku kini sudah kembali ke rumah setelah banjir pagi surut.
"Kami bersama warga membersihkan sampah yang numpuk ke pemukiman dan rumah akibat banjir itu," katanya.