Tiga ruangan kelas Madrasah Tsanawiyah (MTs) Ar- Ribathiyah Cikulur Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, roboh akibat bencana tanah bergerak, namun beruntung tidak ada korban jiwa.
"Bangunan ruangan yang roboh itu terjadi Minggu dinihari setelah curah hujan cenderung meningkat," kata Kepala MTs Ar-Ribathiyah Ribathiyah Cikulur Kabupaten Lebak Nasrudin di Lebak, Senin.
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Lebak tersisa 1.855 orang
Baca juga: Kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Lebak tersisa 1.855 orang
Kerugian material akibat tiga ruangan kelas roboh diperkirakan Rp300 juta, namun saat ini kegiatan belajar mengajar ( KBM) 35 persen pertemuan tatap muka ( PTM ) dan sisanya dengan sistem dalam jaringan (daring).
Dampak tiga kelas roboh itu, tentu berharap adanya bantuan dari pemerintah, karena siswa yang belajar di MTs setara SLTP 315 siswa dan Madrasah Aliyah (MA) setara SLTA 60 siswa.
Kehadiran MTs Ribathiyah yang dibangun 1983-an hingga meluluskan ribuan siswa dan mereka di antara alumninya menjadi seorang PNS, TNI, Polri, legislatif, ulama hingga pengusaha.
"Semua siswa di sini gratis tanpa biaya, karena ingin membangun pendidikan di pedalaman Lebak agar memiliki sumber daya manusia ( SDM) untuk kemajuan bangsa, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, saat ini, kondisi ruangan kelas digaris polisi agar masyarakat maupun siswa dilarang memasuki kawasan MTs Ar-Ribathiyah karena khawatir tergerus longsor akibat pergerakan tanah.
Selama ini, kondisi MTs Ar-Ribathiyah dengan 38 rumah warga lainnya yang terdampak bencana pergerakan tanah.
Bahkan, warga di sini sudah empat hari terakhir ini mengungsi di tenda yang didirikan oleh relawan tagana Kabupaten Lebak.
"Kami berharap ruangan kelas yang roboh itu bisa kembali dibangun, " kata Nasrudin.
Sementara itu, Kepala Kementerian Agama Kabupaten Lebak H Badrusalam mengatakan pihaknya sudah melakukan pemantauan ke lokasi sekolah MTs Ar-Ribathiyah Cikulur kondisinya roboh tiga ruangan kelas.
"Kami mengusulkan kepada Kementerian Agama Pusat untuk mendapatkan pembangunan," katanya menjelaskan.