Relawan Garuda Merah Putih Kabupaten Lebak, Provinsi Banten garda terdepan menangkal gerakan paham radikalisme dan terorisme yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Koordinator Relawan Garuda Merah Putih Kabupaten Lebak Ahmad Taufik di Lebak, Senin, mengatakan organisasi relawan ini secara nasional belum terbentuk, namun masih dalam konsolidasi untuk membentuk persiapan deklarasi.
Saat ini, langkah konsolidasi Relawan Garuda Merah Putih kali pertama dibentuk di Kabupaten Lebak dan selanjutnya di tingkat provinsi.
Langkah ini, kata dia, untuk persiapan deklarasi di tingkat nasional.
Pembentukan Relawan Garuda Merah Putih guna mengantisipasi dan memberikan edukasi masyarakat mengenai pemahaman terhadap cinta Tanah Air.
Karena itu, peserta konsolidasi itu melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai pemuka agama, lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) dan berbagai organisasi profesi.
Selain itu juga dihadiri dari perwakilan delapan kota dan kabupaten se Banten.
"Pembentukan konsolidasi ini dihadiri sekitar 130 orang, " katanya menjelaskan.
Untuk menangkal gerakan radikalisme, kata dia, tentu melibatkan semua pihak, termasuk elemen masyarakat guna memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa itu.
Sebab, menangkal gerakan radikalisme itu harus dilakukan secara bersama-sama dan menjaganya.
"Kami berharap dengan konsolidasi itu dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," katanya menjelaskan.
Sementara itu, KH Dinding, perwakilan dari FSPP Kabupaten Lebak mengatakan untuk menangkal paham radikal tentu harus melihat elemen masyarakat, termasuk Relawan Garuda Merah Putih.
Selama ini, katanya, gerakan radikal sangat membahayakan dan bertentangan dengan ideologi Pancasila dan Undang-Undang 1945.
Gerakan radikalisme tidak mencerminkan ajaran Islam sebagai agama rahmatan lil alamiin yang mencintai kedamaian, kerukunan, toleransi dan saling mencintai antar umat manusia.
"Jangan sampai paham radikalisme masuk ke wilayah Lebak," katanya.