Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Kabupaten Serang, Banten, akan menanam padi Inbrida padi rawa atau Inpara dalam rangka uji coba menanam padi yang tidak akan puso jika terendam banjir, mengingat hingga Febuari 2014 curah hujan masih tinggi.
"Kelebihan padi Inpara yakni mampu bertahan hingga waktu panen meski terendam genangan air," kata Kepala Seksi Tanaman Pangan Bidang Pertanian pada Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Peternakan (Distanbuntanak) Kabupaten Serang, Zaldi Dhuhana di Serang, Selasa (14/1).
"Padi Inpara merupakan varietas padi yang dilepas untuk adaptasi di lahan rawa-rawa. Jadi meski terendam air padi Inpara itu tidak akan mengalami gagal panen, karena bisa menahan genangan air itu," ujarnya lagi.
Zaldi menjelaskan memang untuk jenis padi inpara kurang enak dibandingkan padi biasa. Namun hal itu untuk mengantisipasi jika musim hujan dipastikan akan terendam air di wilayah-wilayah yang rawan banjir.
"Jadi daripada gagal panen dan merugikan para petani, lebih baik uji coba untuk penanaman padi inpara itu kepada masyarakat di Kabupaten Serang," terangnya.
Untuk wilayahnya sendiri, lebih lanjut Zaldi menjelaskan daerah yang akan diuji coba penanaman padi inpara dimana daerah yang rentan mengalami banjir jika musim hujan turun yakni di Kecamatan Padarincang, tepatnya di Desa Barugbug dan Batu Kuwung, Desa Koper di Kecamatan Cikande dan Kecamatan Carenang.
"Semoga dengan uji coba ini akan lebih efektif ketika para petani menanam padi jika pada waktu musim hujan seperti saat ini diprediksi, hingga Febuari 2014 curah hujan masih tinggi yang kemungkinan kembali merendam lahan pesawahan," ungkapnya.
Zaldi mengatakan sebagaimana diketahui seluas 49.523 hektare, 618 hektare lahan pesawahan di wilayah Kabupaten Serang terancam gagal panen. Terancamnya puso disebabkan terendam air akibat curah hujan tinggi selama dua pekan terakhir berdasarkan pemantauan akhir pihaknya pada Desember lalu.
Secara rinci Zaldi mengatakan 618 hektare lahan dari Seluas 49.523 hektare lahan sawah yang ada di Kabupaten Serang yang terancam puso berada pada wilayah di tujuh kecamatan meliputi, Kecamatan Pontang seluas 267 hektare, Ciruas 193 hektare, Kibin 10 hektare, Keragilan 124 hektare, Padarincang 15 Hektare, Anyer 2,5 hektare, dan di Kecamatan Lebak wangi seluas 7 hektare.
"Pada tujuh kecamatan tersebut memang sebagai wilayah langganan banjir. Dipastikan wilayah itu juga yang terancam gagal panen yang akan merugikan para petani," katanya.
Maka untuk mengantisipasi terjadinya puso pada lahan seluas 618 hekare tersebut, Pemkab Serang sudah menganggarkan bantuan bibit benih untuk luas lahan 1000 hektare yang mengalami gagal panen.
Namun jika kurang dengan jumlah lahan sawah yang mengalami puso dengan bantuan bibit benih yang ada, lanjutnya, pihaknya akan mengajukan bantuan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dan ke Pemerintah pusat.
"Sedangkan untuk bantuannya tergantung petani yang mengalami puso luas lahannya berapa. Intinya jika kurang kami akan meminta bantuan ke pemprov dan ke pusat," katanyanya.
Kabupaten Serang Uji Coba Tanam Padi Inpara
Selasa, 14 Januari 2014 19:01 WIB