Lebak (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, membangun 439 unit rumah sebagai pengganti rumah tidak layak huni (RTLH) untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
"Jika rumah itu layak huni maka tingkat kesehatan warga cukup baik," kata Sekertaris Dinas Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Lebak Ahmad Hidayat di Lebak, Selasa.
Baca juga: Warga Badui, Lebak tampilkan tari "ngalage" saat tanam padi huma
Pemerintah daerah setiap tahun mengalokasikan dana stimulan untuk pembangunan RTLH bagi warga miskin.
Dimana jumlah RTLH di Kabupaten Lebak cukup tinggi hingga mencapai 40 ribu unit.
Kondisi RTLH itu tentu berdampak terhadap kualitas kehidupan masyarakat setempat.
Karena itu, kata dia, tahun ini pemerintah daerah mengalokasikan bantuan dana stimulan sebanyak 439 unit terdiri dari 300 unit dialokasikan APBD dengan masing- masing menerima Rp15 juta) KK.
Sedangkan, 139 unit dialokasikan dari Dana Alokasi Khusus ( DAK) dengan menerima Rp20 juta/ KK.
Pembangunan RTLH juga dilaksanakan secara keswadayaan masyarakat,sebab dana yang diberikan tidak mencukupi.
"Kami mengapresiasi hasil monitoring di lapangan cukup baik pembangunan RTLH itu, " katanya menjelaskan.
Menurut dia, masyarakat yang mendapat bantuan pembangunan RTLH tersebut setelah pengajuan kepala desa setempat.
Persyaratan masyarakat untuk mendapatkan bantuan RTLH itu di antaranya alas tanah dan dinding bilik bambu.
Selain itu juga mereka tidak memiliki kamar mandi maupun toilet.
"Kami berharap bantuan rumah untuk masyarakat miskin agar mereka hidup sehat dan layak huni," katanya menjelaskan.
Ia mengatakan, masyarakat yang menerima program RTLH harus dipenuhi lima kreteria, antara lain kartu tanda pengenal (KTP), kartu keluarga (KK), surat pernyataan memiliki tanah dengan dibuktikan sertifikat, surat pernyataan penghasilan rata-rata di bawah Rp 2 juta per bulan, dan visualiasi kondisi bangunan rumah.
"Semua warga yang menerima bantuan itu kategori miskin dengan penghasilannya rendah," katanya.
Sementara itu, Edi (39) warga Rangkasbitung mengaku bahwa dirinya merasa lega dan bahagia setelah tempat kediamanya dibangun melalui bantuan dana stimulan dari pemerintah daerah.
"Kami bersama keluarga kini tempat kediamanya itu tidak bocor lagi jika hujan, " katanya.