Serang (AntaraBanten) - Seluas 70 hektare tanaman padi di Kabupaten Serang, Banten, terancam gagal panen atau puso karena mulai masuknya musim kemarau beberapa pekan ini, dan tanah di hamparan persawahan itu sudah terlihat mengering.
Kepala Desa (Kades) Citasuk, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Iming Muhaimin di Serang, Jumat, membenarkan bahwa lahan persawahan khususnya yang berada di wilayah seluas 70 hektare sudah mengalami kekeringan pada musim kemarau beberapa pekan ini.
"Kemungkinan jika sampai bulan depan masih kemarau akan berdampak pada gagal panen sekitar 50 persen dari luas lahan tersebut," ujarnya.
Menurut Iming, di Kecamatan Padarincang sendiri sangat sulit untuk mengatasi jika terjadi kekeringan karena irigasi tidak berfungsi dan tidak adanya pompa air untuk mengaliri air ke lahan persawahan tersebut.
"Di wilayah kami sangat sulit jika terjadi kekeringan karena irigasi tidak berfungsi dan tidak adanya pompa air. Sedangkan sungai yang adapun sama halnya mengalami surut pada musim kemarau saat ini," katanya.
Camat Carenang, Kabupaten Serang, Khairil Anwar, membenarkan bahwa jika sampai bulan depan masih kemarau, kemungkian besar akan mengalami gagal panen yang hanya 20-30 persen dari lahan persawahan seluas 2.229 hektare yang berada di wilayahnya.
"Kemungkinan besar gagal panen, namun tidak keseluruhan," katanya saat dihubungi melalui sambungan selulernya.
Menurut Anwar, untuk saat ini meski adanya beberapa lahan persawahan yang kekeringan namun masih bisa dialiri dari kali Ciujung, Cidurian melalui irigasi dengan menggunakan pompa air.
"Jika sampai bulan depan masih kemarau, pasti ada sebagian yang gagal panen," ujarnya.
70 Hektare Padi Di Serang Terancam Puso
Sabtu, 7 September 2013 9:40 WIB