Jakarta (ANTARA) - Tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengakui penampilan lawannya, Anders Antonsen asal Denmark, jauh lebih baik pada laga terakhir penyisihan Grup C Piala Sudirman yang digelar di Energia Areena, Vantaa, Finlandia, Rabu.
Dalam pertandingan tersebut, Ginting yang merupakan peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 itu menelan kekalahan straight game 9-21, 15-21 dalam waktu 52 menit.
Baca juga: Kekalahan Ginting buat Indonesia tertinggal sementara 1-2 dari Denmark
“Harus diakui, lawan memang lebih baik. Semua pemain, termasuk saya, tentu ingin menang. Tetapi kali ini Antonsen menang, dan harus diakui dia lebih baik penampilannya dibanding saya," kata Ginting melalui keterangan resmi PBSI yang diterima di Jakarta, Rabu.
Pemain berusia 24 tahun itu pun mengakui sepanjang pertandingan tadi, serangan-serangannya terlalu lemah sehingga tidak mampu menembus pertahanan Antonsen.
Selain itu, sambung dia, dengan shuttlecock yang cenderung berat, Antonsen malah bisa lebih mengambil tempo permainan.
“Tadi dari sisi permainan, Antonsen lebih baik. Saya sudah mencari berbagai cara untuk mendapatkan poin, tetapi tidak berhasil. Dia memang lebih baik," ujar Ginting.
Ginting dan Antonsen tercatat pernah bertemu di empat turnamen sebelumnya, yaitu Malaysia Masters 2018, China Open 2019, Indonesia Masters 2020 dan Olimpiade Tokyo 2020 yang baru digelar Agustus lalu.
Namun meski Antonsen lebih unggul dari segi peringkat, Ginting belum pernah sekalipun kalah dari pemain Denmark itu. Saat ini Antonsen menduduki peringkat ketiga dunia, sedangkan Ginting di peringkat kelima.
Pada gim kedua laga penyisihan terakhir Grup C Piala Sudirman kontra Denmark hari ini, Antonsen sempat mengalami cedera lutut dan mendapat pertolongan dari tim medis. Akan tetapi, hal itu rupanya tidak menurunkan performanya. Ia tetap mampu membuat Ginting bertekuk lutut.
“Kali ini dia bermain lebih aman. Dari awal sampai akhir, Antonsen jarang membuat kesalahan. Dia juga tidak gampang mati sendiri,” tutur Ginting.
“Maaf, saya tidak bisa menyumbangkan angka untuk tim Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala pelatih Hendry Saputra Ho mengakui penampilan anak asuhnya itu memang kurang maksimal hari ini. Bahkan, performa Ginting dinilai jauh dari yang ia harapkan.
“Dia (Ginting) gampang mati sendiri. Dia juga belum bisa bermain lebih ulet dan sabar dalam pertandingan tadi. Ginting bisa saya katakan belum siap dalam segala pola permainan. Penampilannya kurang siap dan tuntas. Saat adu reli, dia malah mati sendiri," ungkap Hendry.
"Kekalahan ini memang tidak enak. Tetapi ini malah bagus bagi Ginting untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Saya yakin Ginting akan makin siap di pertandingan selanjutnya," pungkasnya.