Lebak (AntaraBanten) - Posyandu di Kabupaten Lebak, Banten, berperan mengatasi balita penderita gizi buruk dengan memberikan makanan tambahan, pemeriksaan kesehatan dan penimbangan.
"Kami terus mengoptimalkan kader-kader Posyandu agar bergerak menekan kasus gizi buruk," kata kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak Tata Sudita di Rangkasbitung, Selasa.
Ia mengatakan, saat ini jumlah Posyandu aktif di Kabupaten Lebak tercatat 1.929 dengan kader sebanyak 9.645 orang tersebar di 345 desa/keluarahan.
Keberadaan para kader Posyandu tersebut sangat membantu pemerintah daerah dalam mengatasi penderita gizi buruk.
Apabila mereka ditemukan menderita gizi buruk, maka dilaporkan ke petugas Puskesmas setempat dan ditangani secara medis jika terjangkit penyakit penyerta.
"Saya kira kader Posyandu sangat membantu petugas kesehatan," katanya.
Ia menjelaskan, tugas-tugas Posyandu yang ada di masyarakat menyiapkan alat dan bahan seperti alat penimbangan bayi dan balita, kartu menuju sehat (KMS), alat peraga, alat pengukur, obat-obatan yang dibutuhkan dan vitamin A.
Selain itu juga mengundang dan menggerakkan masyarakat dengan memberitahu kepada ibu-ibu untuk datang ke Posyandu serta menyampaikan rencana kegiatan kepada kantor desa/keluarahan.
"Saat ini para kader Posyandu di Lebak berjalan aktif untuk menekan balita gizi buruk," katanya.
Kokom (35), salah seorang kader Posyandu Cemara di Kampung Cihiyang, Desa Rangkasbitung Timur, mengatakan hingga saat ini di wilayahnya yang teridentifikasi sebagai penderita gizi buruk relatif kecil.
Untuk mengantisipasinya, ia setiap bulan selalu mengadakan pemeriksaan kesehatan, penimbangan berat badan juga pemberian makanan tambahan.
"Kami terus bersama ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita menghimpun dana secara swadaya untuk membeli makanan tambahan, berupa kacang hijau maupun sayuran," katanya.
Berdasarkan data balita gizi buruk di Kabupaten Lebak pada Dinas Kesehatan Provinsi Banten tercatat 772 orang, sebelumnya mencapai 1.250 orang.
Posyandu Di Lebak Berperan Atasi Gizi Buruk
Rabu, 27 Februari 2013 12:19 WIB