Tangerang (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kabupaten Tangerang Sefullah mengemukakan sejumlah sekolah di daerah setempat sudah siap melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas, namun masih menunggu izin dari Gubernur Banten.
"Terkait perkembangan PTM, baik dindik maupun satuan pendidikan di Tangerang, secara teknis protokol kesehatan, metode atau pun pola pembelajaran sudah siap. Dan itu sudah kami sampaikan ke satuan tugas Provinsi Banten," ucap Saefullah di Tangerang, Rabu.
Baca juga: Gubernur: Pembelajaran tatap muka SMA/SMK di Banten mulai 1 September 2021
Ia menjelaskan bahwa sejauh ini satuan pendidikan di Kabupaten Tangerang sudah menyatakan kesiapannya dalam mengawali PTM, baik secara teknis sarana dan prasarana yang memenuhi protokol kesehatan di lingkungan sekolah, termasuk menggunakan sistem pembelajaran campuran di tengah pandemi COVID-19.
"Jadi kami tinggal menunggu dan mengikuti arahan dari Gubernur Banten karena Bupati Tangerang juga pasti menunggu instruksi langsung," katanya.
Kemudian, ia menambahkan sampai saat ini vaksinasi terhadap tenaga pendidikan di Kabupaten Tangerang sudah mencapai 80 persen, sedangkan untuk pelajar baru mencapai 24 persen.
Akan tetapi, dari capaian tersebut jika merujuk pada Permendikbud SKB 4 Menteri bahwa jika tenaga pendidik itu sudah tervaksin semua, maka pelaksanaan PTM dapat dilakukan.
"Karena kalau sekarang menargetkan vaksinasi pelajar, sekolah dasar itu lebih besar atau banyak. Makanya kami hanya berpatokan pada tenaga pendidik," ujarnya.
Ia juga mengungkapkan, Dindik Kabupaten Tangerang tidak akan mengabaikan vaksinasi terhadap pelajar usia 12-17 tahun itu. Bahkan, pihaknya akan terus mempercepat proses pemberian vaksin COVID-19 dengan berkoordinasi bersama dinas kesehatan setempat untuk dapat mencapai target yang ditentukan.
"Insya Allah vaksin pelajar kita akan terus berjalan sampai mencapai target," kata dia.
Dindik Kabupaten Tangerang masih tunggu izin Gubernur Banten untuk gelar PTM
Kamis, 2 September 2021 1:35 WIB
Karena kalau sekarang menargetkan vaksinasi pelajar, sekolah dasar itu lebih besar atau banyak. Makanya kami hanya berpatokan pada tenaga pendidik