Tangerang, (ANTARABanten) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Banten, mengoptimalkan pengobatan penderita kusta guna mencegah penularan penyakit kulit tersebut.
"Kami terus melakukan pengawasan penderita kusta agar mereka patuh minum obat secara rutin selama masa pengobatan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang dr Wiwid di Tigaraksa, Jumat.
Ia mengatakan, jumlah penderita kusta di Kabupaten Tangerang yang tengah menjalani masa pengobatan selama 2011 tercatat 277 orang.
Ke-277 orang itu, terdiri dari 242 orang menderita kusta basah dan 35 orang kusta kering.
Mereka saat ini terus menjalani pengobatan untuk penyembuhan penyakit menular itu.
"Kami berharap kepada 277 orang itu agar patuh minum obat, jika mereka 'putus' minum obat selama masa pengobatan, bisa dikatakan akan kembali ke nol lagi," katanya.
Menurut dia, pengobatan dengan cara sistem pengawasan minum obat (PMO) tentu sangat efektif untuk penyembuhan penderita kusta.
Sebab angka penyembuhan kusta 2010 mencapai 82,75 persen untuk kusta kering dan 71,81 persen kusta basah.
Pengobatan cara PMO dipastikan jumlah penderita kusta sebanyak 277 orang dapat sembuh jika mereka patuh meminum obat secara rutin selama 12-18 bulan untuk kusta basah dan kering 6-9 bulan.
Menurut dia, pengobatan kusta harus minum obat secara rutin untuk membunuh kuman bakteri yang terjadi pada bagian kulit anggota tubuh bagian tangan atau kaki.
Sebab, jika penderita tidak rutin ("putus") minum obat selama masa pengobatan maka mereka akan kembali ke nol lagi.
"Saya yakin dengan PMO itu diharapkan penderita bisa patuh meminum obat selama masa pengobatan," ujarnya menjelaskan.
Penyakit kusta, ujar Wiwid, merupakan jenis penyakit kulit yang bisa menular kepada orang lain melalui kontak langsung dengan penderita.
Apalagi, penderita kusta basah sangat mudah menularkan kuman lepra kepada orang lain.
"Jika kita bersentuhan langsung dengan penderita kusta basah kemungkinan akan tertular," katanya.
Ia menjelaskan, penyebab penularan penyakit kusta akibat buruknya sarana lingkungan juga rendahnya prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Karena itu, kata dia, pihaknya mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah penyakit menular.
Selain itu juga pihaknya mengajak penderita kusta untuk mematuhi minum obat selama masa pengobatan jika ingin sembuh total.
"Kami terus melacak kasus kusta serta melakukan sosialisasi tentang PHBS guna mencegah penyakit itu," katanya.
Ia menambahkan, dengan sosialisasi tersebut, warga bisa mencegah penyebaran penyakit kusta karena penyakit itu membawa dampak sosial di tengah masyarakat dan produktivitas penderita jadi menurun.
"Saya meminta keluarga dan tenaga medis Puskesmas terus mengawasi proses minum obat penderita kusta," ujarnya.
Sementara itu, Eman (45) penderita kusta warga Balaraja mengaku saat ini penyakit kusta yang menimpa jari kelingking pada tangan kanannya sudah mengering dan membaik setelah minum obat selama tujuh bulan.
"Kami dianjurkan minum obat selama setahun dan obat itu diberikan gratis," katanya.
Dinkes Tangerang Optimal Pengobatan Kusta
Minggu, 6 Mei 2012 21:22 WIB