Jakarta (ANTARA) - Bupati Kepulauan Seribu Junaedi menutup kantor penghubung di Gedung Mitra Praja, Sunter, Jakarta Utara usai seorang aparatur sipil negara (ASN) terkonfirmasi positif COVID-19 meninggal dunia, Kamis (8/7).
Junaedi mengatakan Gedung Mitra Praja ditutup sementara sampai Senin (12/7) untuk menghindari terjadinya penularan dan akan dibuka kembali mulai Selasa (13/7).
Baca juga: 13 kasus COVID-19 varian delta asal India terdeteksi di NTB
"Iya (Gedung Mitra Praja tutup), ada yang meninggal. Yang meninggal ASN. Sekarang kami berkantor di Pulau Pramuka karena punya kantor dua," kata Junaedi saat dihubungi wartawan di Jakarta Utara, Jumat.
Junaedi memastikan pelayanan warga Kepulauan Seribu masih tetap berjalan normal, kendati Gedung Mitra Praja ditutup.
"(Pelayanan) tetap berjalan. Sekarang berkantornya di Pulau Pramuka sampai 13 Juli 2021," kata Junaedi.
Junaedi mengatakan ikut berbelasungkawa terhadap keluarga ASN Kepulauan Seribu yang meninggal dunia tersebut.
Junaedi mengatakan pegawai tersebut dari bagian umum dan sehari-hari memantau manifes kapal.
Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu kini akan terus menggencarkan vaksinasi dan kegiatan 3T, yaitu pengecekan (testing), tracing atau pelacakan, dan penanggulangan (treatment).
Hal itu dilakukan guna menghindari penyebaran COVID-19 yang semakin masif.
"Sekarang sudah hampir 800 orang (warga yang terlacak positif COVID-19), tapi yang sembuh juga ada. Lihat di situs web saja. Terus juga ada vaksinasi yang sedang kami gencarkan," kata Junaedi.
Pemerintah Kepulauan Seribu juga menyediakan lokasi isolasi terkendali bagi warga terkonfirmasi positif di setiap pulau.
Lokasi isolasi itu disebar di setiap pulau agar mudah diakses warga sekitar, di antaranya penempatannya di gedung sekolah, gelanggang olah raga, gedung SKKP dan gedung karang taruna.
"Jadi, di setiap pulau kami gunakan. Karena kalau tidak di setiap pulau, kami susah untuk mobilisasinya," kata Junaedi.
Kantor Bupati Kepulauan Seribu tutup menyusul ASN positif meninggal
Jumat, 9 Juli 2021 15:27 WIB
Sekarang sudah hampir 800 orang (warga yang terlacak positif COVID-19), tapi yang sembuh juga ada. Lihat di situs web saja. Terus juga ada vaksinasi yang sedang kami gencarkan