Jakarta (ANTARA) - Petenis putri yang pernah menduduki peringkat satu dunia Karolina Pliskova mencapai final Wimbledon untuk pertama kalinya setelah bangkit dari kekalahan set pertama untuk menundukkan unggulan kedua Aryna Sabalenka dari Belarus 5-7, 6-4, 6-4 pada pertandingan semifinal di London, Kamis.
Petenis asal Ceko itu maju ke final yang akan digelar pada Sabtu (10/7) untuk berupaya merengkuh gelar Grand Slam pertamanya setelah harus puas berada pada posisi kedua di bawah Angelique Kerber dalam turnamen US Open 2016.
Baca juga: Tenis, Barty kalahkan Krejcikova menuju perempat final Wimbledon
Pada pertandingan final nanti, Pliskova akan menghadapi petenis yang juga baru pertama kali mencapai final Wimbledon yaitu petenis nomor satu dunia saat ini Ashleigh Barty yang mengalahkan Kerber pada semifinal lainnya.
Pliskova yang berusia 29 tahun mengalami kesulitan menghadapi Sabalenka yang merupakan petenis unggulan yang pertama yang dia hadapi pada turnamen tersebut tahun ini, dan itu terlihat saat dia kehilangan set pertama pada satu-satunya break point yang dia hadapi dengan melakukan kesalahan ganda pada servisnya.
Dia membuat terobosan menghadapi servis keras Sabalenka, yang kecepatannya mencapai 193km/jam, untuk merebut sebuah break pada pertengahan set kedua yang kemudian dia menangi untuk menyamakan kedudukan dalam pertandingan tersebut.
Sabalenka yang berusia 23 tahun, yang juga sedang bermain pada semifinal pertamanya pada turnamen Grand Slam, kesulitan dalam menjaga konsistensi, melepaskan 18 ace tapi melakukan 20 kesalahan sendiri, termasuk satu kesalahan yang berujung kehilangan poin dari servisnya pada set penentuan.
Meskipun Sabalenka bangkit, Pliskova tidak terlihat berada dalam bahaya, jarang kesulitan dalam meraih poin dari servisnya sendiri dan akhirnya membukukan tempatnya pada partai puncak turnamen tersebut dengan sebuah pukulan ace, demikian dilaporkan Reuters.
Tenis, Karolina capai final pertamanya di Wimbledon
Jumat, 9 Juli 2021 6:09 WIB
Pliskova tidak terlihat berada dalam bahaya, jarang kesulitan dalam meraih poin dari servisnya sendiri dan akhirnya membukukan tempatnya pada partai puncak turnamen tersebut